Seorang anak perempuan tengah menjaga barang bawaannya usai turun dari bus Damri di Terminal 1 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang (3/8). TEMPO/Nurdiansah
Menurut Senior General Manager PT Angkasa Pura II Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta, Bram Bharoto Tjiptadi, stasiun dan rel kereta bakal dibangun di Pintu M1. "Lokasi rel dan stasiunnya persis di area pintu tersebut," kata Bram, Ahad, 22 Desember 2013.
Selama ini, Pintu M1 dipakai sebagai jalur kendaraan dari dan menuju Tangerang. Dengan pembangunan ini, akses jalan yang berada di belakang bandara itu pun akan ditutup permanen. "KRL nantinya akan masuk melalui akses itu," katanya. "Karena itu, bakal ada pengalihan rute dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta."
Bram menjelaskan, jalur kereta yang dibangun adalah dari Stasiun Batu Ceper ke stasiun yang terletak di dalam Bandara Soekarno-Hatta. Sementara dari Stasiun Batu Ceper sudah ada rel kereta eksisting ke Stasiun Kalideres-Rawa Buaya-Kembangan-Pesing-Grogol-Tanah Abang-Sudirman-Manggarai. Di Bandara Soekarno-Hatta, jalur KRL akan masuk melalui Pintu M1. "Jalur kereta dibangun di median jalan M1 yang eksisting, sehingga kami harus merelokasi jalan itu," katanya.
Pada saat ini, Bandara Soekarno-Hatta merupakan salah satu bandara tersibuk di Asia Pasifik. Berdasarkan data Airport Council International tahun 2012, Bandara Soekarno-Hatta menduduki peringkat ke-12 dengan jumlah pergerakan mencapai 52.446.618 penumpang. Sementara pertumbuhan jumlah penumpangnya sebesar 19,2 persen. "Peningkatan ini harus dibarengi dengan pembangunan infrastruktur penunjang," kata Bram.