TEMPO.CO, Jakarta - Instruksi Gubernur DKI Joko Widodo yang melarang pegawai negeri sipil menggunakan mobil pribadi atau dinas saat ke kantor dimulai Jumat ini, 3 Januari 2014. Berdasarkan pantauan Tempo, sejumlah kepala dinas di Balai Kota pun menumpang angkutan umum untuk berangkat kerja.
Misalnya saja Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri, Heru Budihartono. Dari tempat tinggalnya, Heru menumpang Mikrolet 26 menuju Terminal Kampung Melayu. Kemudian melanjutkan perjalanan dengan Transjakarta hingga Terminal Senen. "Dari Senen saya naik bajaj," kata Heru.
Heru yang biasanya mengendarai mobil dinas bernomor polisi B 66 DKI itu mengatakan harus berangkat lebih pagi bila liburan sekolah usai nanti. Dan jika ada acara yang diadakan pada pagi hari, ia pun akan mengandalkan Transjakarta atau taksi. "Kalau mikrolet kurang nyaman dan terkadang lama," ujarnya.
Joko Widodo mengeluarkan Instruksi Gubernur Nomor 150 Tahun 2013 yang mewajibkan seluruh pejabat dan PNS Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak menggunakan kendaraan pribadi atau dinas untuk bertugas. Tujuan instruksi ini adalah mendorong penggunaan kendaraan umum di kalangan pegawai negeri sipil. Dengan menurunnya penggunaan kendaraan pribadi tersebut, diharapkan kemacetan pun dapat berkurang. (Baca juga: Jokowi Siapkan Sanksi PNS yang Naik Mobil Pribadi).
Jokowi sendiri berangkat ke Balai Kota menggunakan sepeda. "Kalau saya, kan memang sudah dua setengah bulan setiap Jumat bersepeda," katanya.
LINDA HAIRANI
Terpopuler:
Ahok Naik Mobil Dinas, Jokowi: Lihat Saja Nanti
Mulai 6 Januari, Terminal Lebak Bulus Ditutup
Jokowi ke Kantor Naik Sepeda, Ojek, atau Bajaj
Nur Mahmudi: Jokowi Hemat Energi 5 Persen
Polisi: Penembakan di Galur Akibat Saling Ejek
Berita terkait
Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu
5 jam lalu
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.
Baca SelengkapnyaAkhir Politik Jokowi di PDIP
10 jam lalu
Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.
Baca SelengkapnyaMenteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara
15 jam lalu
Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.
Baca SelengkapnyaKaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024
17 jam lalu
Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.
Baca Selengkapnya1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata
18 jam lalu
Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.
Baca SelengkapnyaJokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya
1 hari lalu
Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.
Baca SelengkapnyaTerkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram
1 hari lalu
Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam
1 hari lalu
Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaUsai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana
1 hari lalu
"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan
1 hari lalu
Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.
Baca Selengkapnya