TEMPO Interaktif, Jakarta:Riska Leliana, kekasih Yohannes Berkmans Natong (25 tahun), korban pembunuhan di Fluid Club and Lounge, berharap pembunuh kekasihnya segera ditangkap. Dia tidak peduli siapapun orangnya, harus diadili seadil-adilnya. "Kalau dia bunuh orang, kenapa kami ga bisa bunuh dia?" katanya geram.Riska yang telah satu tahun menjalin kasih dengan Rudy, panggilan akrab Yohannes, mengaku tidak memiliki firasat apapun sebelum kematian Rudy. "Semuanya baik-baik saja," kenangnya sambil terisak.Riska kecewa kepada pihak Club dan Lounge Fluid yang tidak segera memberi kabar tentang Rudy. Riska mengaku mengetahui kejadian secara tidak sengaja.Pagi itu, dia bermaksud mengunjungi Rudy di tempat kerjanya untuk mengucapkan selamat Tahun Baru. "Saya heran kok dia belum nelepon, ucapin selamat, makanya saya samperin ke sana," katanya.Riska mengaku pagi itu dia berangkat ke Fluid bersama seorang temannya. Namun, ketika masih berada di lantai satu, temannya tersebut ditelepon suaminya yang bekerja sebagai Supervisor Fluid, yang mengabarkan Rudy tertembak. Riska mengaku sangat kecewa karena tidak ada satupun pihak Hotel Hilton dan Fluid yang membantunya. Menurut dia, hanya dua orang dari Hilton dan satu orang dari Fluid yang mengantarkan jenazah. Sampai sekarang Riska belum mengetahui kronologi penembakan Rudy. Dalam pandangan Riska, Rudy adalah pribadi yang sangat baik dan tegas. "Walau sudah bertahun-tahun kerja malam, dia itu ga pernah minum, merokok pun tidak," kenangnya. Suliyanti