Joko Widodo didampingi Direktur Utama PT MRT, Dono Boestami memperlihatkan gambar saat meresmikan proyek pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) Fase I, Lebak Bulus-Bundaran HI di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, (2/5). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menanggapi santai aksi penolakan perusahaan otobus Antar Kota Antar Provinsi di Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Menurut Jokowi, permasalahan semacam ini terlalu kecil.
"Sosialisasi sudah lama, setahun kan ada," kata Jokowi di Balai Kota, Senin, 6 Januari 2014. Menurut Jokowi, perusahaan otobus sebenarnya sudah sepakat.
"Itu kan yang ribut calo dan ormas, makanya saya enggak ngurus yang kecil-kecil," ujarnya. Jokowi melihat perusahaan otobus besar cenderung tidak mempermasalahkan karena mereka sudah punya pelanggan tetap.
Mantan Wali Kota Solo ini menuturkan nantinya ketika Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta rampung, Terminal Lebak Bulus akan kembali menggeliat. Karena, di sana antara MRT dan moda transportasi lainnya akan terintegrasi.
Mulai Senin, 6 Januari ini, Terminal AKAP Lebak Bulus ditutup untuk pembangunan MRT. Dinas Perhubungan memindahkan AKAP ini ke Terminal Kampung Rambutan, Terminal Kalideres, dan Terminal Pulogadung. (Baca: Jokowi Akan Tinjau Penutupan Lebak Bulus)