Warga melewati sepeda motor yang terendam banjir yang mulai memasuki pemukiman mereka dikawasan Bukit Duri, Jakarta, (12/1). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Banjir kembali terjadi di Ibu Kota awal tahun ini. Akibatnya, ribuan orang mengungsi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat setidaknya 5.152 jiwa mengungsi. Ribuan pengungsi itu tersebar di 35 titik pengungsian.
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, mengatakan bahwa berdasarkan data yang dihimpun BPBD DKI Jakarta hingga Senin, 13 Januari 2014, pukul 07.00 WIB, banjir telah merendam 7.367 rumah di 31 kelurahan yang tersebar 18 kecamatan. Akibatnya, "Sebanyak atau 24.269 jiwa terendam banjir," kata Sutopo pagi ini, Senin, 13 Januari 2014. Meski korban banjir mencapai puluhan ribu, namun sebagian besar mereka enggan mengungsi. "Sebagian besar warga tidak mau mengungsi meski banjir mencapai 100-250 sentimeter."
Tinggi banjir Jakarta saat ini bervariasi. Di kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, banjir yang menggenangi lima rukun warga tingginya sekitar 4 meter. Daerah banjir terparah adalah Cawang, Cililitan, Bidara Cina, dan Kampung Melayu. Di Kelurahan Cawang, banjir setinggi 0,5-4 meter merendam 1.944 rumah. Akibatnya, 3.446 orang terpaksa mengungsi. Sedangkan di Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, banjir merendam 1.508 rumah, sebanyak 212 orang mengungsi.
Sutopo mengatakan BPBD DKI Jakarta bersama aparat melakukan evakuasi dan pemberian bantuan kepada pengungsi. BNPB telah menurunkan Tim Reaksi Cepat sejak Minggu untuk mendampingi BPBD.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
56 hari lalu
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.