Pengendara bermotor menggunakan jasa gerobak untuk melintasi banjir dikawasan Ciledug Indah, Tangerang, (13/1). Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO , Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan banjir di Ibu Kota akan terus berlangsung jika normalisasi kali belum selesai. Menurut Jokowi, normalisasi merupakan cara paling ampuh untuk mengatasi banjir.
"Kalau solusi jangka pendek itu apa, satu-satunya cara ya kali-kali terintegrasi setelah normalisasi," kata Jokowi di Kembangan, Cengkareng, Jakarta Barat pada Selasa, 14 Januari 2014. Sayangnya, dia mengakui proyek kali-kali besar di Jakarta baru dimulai 2013 akhir.
Waktu penyelesaiannya pun bisa bertahun-tahun. Permasalahannya, Jokowi menuturkan, urusan normalisasi tidak sekedar keruk. Ada aspek sosial masyarakat di dalamnya. Seperti merelokasi warga yang ada di bantaran kali.
"Kalau mau relokasi pertanyaan selanjutnya rumah susunnya harus disediakan," ujar mantan Wali Kota Solo ini. Permasalahan tempat tinggal ini pun masih membutuhkan perencanaan yang matang.
Jokowi menuturkan pengerukan kali ini pun bukan hanya tanggung jawab Pemerintah Daerah karena ada beberapa bagian dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum. Seperti proyek Jakarta Emergency Dredging Inisiative (JEDI) Kanal Banjir Barat-Kali Sunter Hulu dan Cideng-Thamrin.
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
9 jam lalu
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.