Pedagang Rawa Buaya Setuju Rumah Susun Jokowi

Reporter

Sabtu, 18 Januari 2014 08:04 WIB

Banjir yang melanda pemukiman warga di kawasan Rawa Buaya, Jakarta Barat, Selasa (31/12). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO , Jakarta: Para pedagang di Pasar Sentra Kaki Lima Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng Jakarta Barat mendukung usulan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk membangun rumah susun sewa sederhana di lokasi mereka berjualan. "Wah bagus itu kalau jadi, pasar bakal lebih tertata," ujar Sutrisno (56 tahun), seorang pedagang onderdil sepeda motor di blok C Sentra Kaki Lima, Jumat, 17 Januari 2014.



Sebelumnya, saat Gubernur Jokowi mengunjungi para korban banjir yang mengungsi di pasar tersebut, dia mengatakan berencana membangun rumah susun sewa di Sentra Kaki Lima. Konsepnya, ujar Jokowi, di bagian bawah rumah susun akan tersedia area bagi para pedagang untuk tetap berjualan. Nantinya di lahan seluas 1,7 hektare itu akan dibangun dua tower rumah susun setinggi 16 lantai. Pembangunannya akan segera dimulai begitu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah disahkan.

"Kemarin sih waktu Pak Jokowi ke sini dia gak bilang langsung mau bikin rumah susun," ujar Sutrisno. Jika rencana itu terealisasi, Sutrisno akan dengan senang hati tinggal di rumah susun. "Kebanyakan korban banjir di Rawa Buaya memang pedagang pasar di sini," kata pria yang sudah berdagang di pasar itu selama 12 tahun.



Dengan pembangunan rumah susun itu, dia membayangkan kondisi pasar yang kini kumuh akan lebih tertata dan warga tidak akan kebanjiran lagi.



Hal senada diungkapkan Daeng (55), pedagang barang elektronik di Sentra Kaki Lima. "Saya dukung sekali, memang sudah seharusnya pasar ini dikelola pemerintah," kata dia. Pria yang rumahnya turut kebanjiran di Rawa Buaya itu menuturkan, sejak 5 tahun lalu kondisi pasar memprihatinkan setelah berganti pengelola. "Dulu yang pegang pemerintah kota Jakarta Barat, tapi sekarang katanya swasta, tapi malah amburadul."

Daeng berharap jika pemerintah jadi membangun rumah susun, maka penataan pasar akan diutamakan. "Sekarang aneh, pedagang sayur di depan dan penjual barang lainnya malah di dalam pasar, jadi tidak laku." Selain itu dia mengeluhkan pungutan liar yang dilakukan preman di pasar. "Setiap hari saya kena Rp 15 ribu sampai Rp 50 ribu, yang minta banyak sekali," ujarnya. Dia juga menyatakan pasti mau tinggal di rumah susun jika telah selesai dibangun. "Pasti lebih enak dan murah daripada ngontrak rumah biasa."

PRAGA UTAMA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

4 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

10 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

15 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

16 jam lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

17 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

17 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya