Warga Sambut Pembangunan 2 Waduk di Puncak

Reporter

Kamis, 23 Januari 2014 04:55 WIB

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melambaikan tangan saat melihat pengungsi banjir di sebuah sekolah yang tergenang oleh air luapan kali Ciliwung di Kawasan Kebon Baru Tebet Jakarta (22/01). Tempo/AMston Probel

TEMPO.CO , Bogor:Rencana Pemerintah Pusat bersama Pemprov DKI Jakarta dan Pemprov Jawa Barat untuk membangun dua waduk di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, sebagai salah satu upaya meminimalisir banjir di Jakarta, disambut positif oleh warga. Namun, mereka meminta ganti rugi yang setimpal dalam pembebasan lahan.

Kepala Desa Cipayung, Cacuh Budiawan, mengatakan, sebanyak 200 kepala keluarga yang tinggal di Desa Cipayung merespon positif rencana pembangunan waduk untuk menampung air sungai Ciliwung agar meminimalisir banjir Jakarta yang akan dilakukan pada tahun 2015 mendatang.

"Warga kami sebagian besar setuju dengan rencana pembuatan waduk tersebut karena mereka merasa peduli atas kejadian yang setiap tahun menimpa Jakarta," kata Cacvh. "Namun, mereka juga menerima itu jika biaya penggantian pembebahasan lahannya disesuaikan, dan setimpal."

Menurutnya, meski hingga saat ini, belum ada sosialisasi kepada masyarakat terkait rencana pembangunan waduk tersebut. Namun Kades mengatakan, pada akhir bulan Desember 2013 lalu, pernah dilakukan sosialisasi pembuatan waduk yang dilakukan oleh konsultan PT Indra Karya yang dibawah naungan Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Ciliwung Cisadane. "Mereka saat itu hanya membahas apakah warga setuju dengan pembuatan waduk. Namun mereka belum membahas kepastian untuk pembebasan lahan untuk dijadikan waduk," ujar Cacuh.

Saat itu untuk Desa Cipayung ada dua kampung yang akan terkena pembebasan lahan yakni, Kampung Cipayung Kidul dan Kampung Legok Ihong. Keduanya memiliki luas sekitar 30 hektare yang tersebar di hanya 5 RT dan 2 RW yang akan terkena pembebasan yaitu RT 1/1, RT 2/1, RT 4/1, RT 5/1 dan RT 7/2.

"Yang pasti semua warga yang terkena pembuatan waduk tersebut sudah dikumpulkan dan kedua kampung yang berada di Desa Cipayung sudah setuju kalau akan di buat waduk di daerah tersebut, asal konfensiasi dan ganti ruginya sesuai," tegasnya.

Kades mengatakan hampir 80 persen mata pencaharian warga di desa nya itu merupakan petani dan warga tidak ingin kehilangan mata pencaharian karena tanah yang akan di bangun merupakan lahan kosong tempat mereka bertani. "Karena dengan adanya waduk dapat menunjang untuk pertanian makanya merasa setuju dengan dibuatnya waduk untuk kepentingan bersama," kata dia.

Sementara itu Bupati Bogor Rachmat Yasin mengatakan, rencana pembangunan dua waduk yang akan dilakukan oleh Kementrian PU, Pemprov DKI dan Jawa Barat ini, dua-duanya berlokasi di Kecamatan Megamendung. "Yang satu dibangun di Desa Cipayung, dan satunya lagi rencananya di Desa Sukamahi," kata dia.

Namun, karena rencana pembangunan waduk itu sudah lama akan dilakukan di Ciawi maka masyarakat dan penajat mengenalnya menjadi waduk Ciawi. "Untuk waduk di Cipayung rencananya memiliki luas 108,5 hektar, sedangkan waduk Sukamahi memiliki luas 42 hektar, " kata Rachmat.



Rachmat mengatakan, untuk anggaranya pembangunan waduk tersebut akan ditanggung oleh Kementrian PU, sedangkan pembebasan lahan akan dibantu oleh Pemerintah Provinsi DKI setelah mendapat persetujuan dari DPRD DKI, "Pembebasan lahan sendiri belum dilakukan karena dari Panitia Pembebasan Tanah (P2T) masih menunggu hasil dari tim petugas taksir (Priceel), dengkan untuk pembanguan konstruksi anggaranya Rp 1,9 T," kata dia.

Sebelumnya, rencana pembangunan waduk di Kabupaten Bogor sendiri merupakan usulan lama bahkan semenjak Gubernur DKI Jakarta masih Sutiyoso. Akan tetapu, rencana ini mengalami deadlock karena pihak DPRD Kabupaten Bogor tidak menyetujuinya.

Berdasarkan infromasi dalam masterplan awal, lokasi waduk berada di kawasan Cibogo. Luasnya mencapai 100 hektar, dengan kedalaman sekitar 85 meter. Waduk ini disiapkan sebagai lokasi parkir air hujan, jika Kali Ciliwung meluap.

Saat itu, ada lima Desa dari dua kecamatan yakni Kecamatan Ciawi dan Megamednung, dan terkena dari pembangunan waduk tersebut yaitu desa Cipayung, Kelurahan Kopo, Kelurahan Cipayung Girang (Kecamatan Megamendung) dan Kelurahan Cibogo.

M. SIDIK PERMANA



Berita Lain
Media Asing Soroti Ani Yudhoyono di Instagram
Angkat Telunjuk, Hary Tanoe Tantang Tutut
Hanya Orang Gila Menuntut Jokowi Hilangkan Banjir
Mengapa Ahok Keras Menjaga Waduk Pluit?
Jokowi Kesal Pengungsi Mengemis di Jalanan

Berita terkait

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

27 hari lalu

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

34 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

36 hari lalu

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

47 hari lalu

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.

Baca Selengkapnya

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

57 hari lalu

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

59 hari lalu

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.

Baca Selengkapnya

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

2 Maret 2024

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

1 Maret 2024

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.

Baca Selengkapnya

Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

1 Maret 2024

Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

Simak berita populer di kanal Metro, mulai dari banjir di Jakarta hingga upaya pembebasan pilot Susi Air di Papua

Baca Selengkapnya

Berenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam

29 Februari 2024

Berenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam

Dinas Gulkarmat DKI masih mencari RA, 13 tahun, yang tenggelam saat berenang di Kali Sunter, Pulogadung ketika hujan turun

Baca Selengkapnya