Gubernur DKI Joko Widodo (kiri) bersama personel Slank mengunjungi warga pinggiran kali Krukut saat kampanye "Jakarta Bersih" di Jkawasan Tanabang, Jakarta, Minggu (8/9). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO,Jakarta - Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat, Herning Wahyuningsih, mengatakan pembebasan lahan untuk normalisasi Kali Krukut Bawah masih menunggu kepastian tersedianya rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Sebab, area di dekat Blok G Tanah Abang itu merupakan permukiman padat penduduk sehingga tak bisa digusur begitu saja.
Untuk pembebasan lahan ini, nantinya Suku Dinas Jakarta Selatan tidak bisa memberi ganti rugi kepada warga. "Kami hanya punya anggaran penertiban sekitar Rp 5-6 miliar, bukan untuk pembebasan lahan," kata Herning ketika dihubungi pada Ahad, 27 Januari 2014.
Karena itu, pemda harus menunggu rusunawa jadi terlebih dulu sebelum menertibkan bangunan di bantaran Kali Krukut. "Tidak bisa digusur tanpa tempat tinggal pengganti," katanya.
Dia mengatakan setelah bangunan ditertibkan, petugas dari Dinas Pekerjaan Umum akan langsung menormalisasi kali di lokasi itu. Dengan begitu, warga tidak kembali menduduki lahan itu.
Saran serupa juga disampaikan oleh Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Barat, Pamudji. Menurut dia, pembebasan lahan di bantaran dan normalisasi Kali Pesanggrahan di wilayahnya berjalan cukup lancar karena tak ada jeda waktu antara pembebasan lahan dan normalisasi kali. "Begitu lahan bebas, alat langsung masuk," katanya.
Jika ada jeda, bisa timbul masalah seperti pada normalisasi Kali Krukut di Jakarta Selatan. Warga yang tinggal di bantaran kali bisa kembali menempati rumah mereka karena pemerintah tak langsung menormalisasi kali.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.