Sejumlah warga mengamati ruas Jalan Kapten Tendean yang terendam banjir di depan sekola Tarakanita, Jakarta Selatan (29/1). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Genangan dan banjir yang melanda beberapa daerah Jakarta hari ini penyebabnya bukan hanya banjir kiriman dari Bogor, karena Pintu Air Katulampa sejak pukul 01.00 dinihari debit airnya masih 60 sentimeter atau siaga 4. Debit air baru menyentuh 80 sentimeter atau siaga 3 sekitar pukul 08.00.
Curah hujan di selatan Jakarta justru membuat banjir di beberapa tempat. Hujan yang mengguyur sejak dinihari tadi hanya membuat satu dari delapan pintu air di Jakarta dalam kondisi darurat. Pintu Air Karet sudah menunjukkan status siaga 1 sejak pukul 24.00. Hingga pukul 07.00, debit air mencapai 670 sentimeter. (Baca: Jakarta Dikepung Calon Banjir Besar )
Salah satu penyebab naiknya debit air di Pintu Air Karet karena limpahan air Kali Krukut. Sekitar Poncol, Jakarta Selatan, Kali Krukut menerima tambahan air Kali Mampang. Kali Krukut sendiri sebelum sampai ke Pintu Air Karet menjadi tempat pembuangan air dari daerah padat di selatan Jakarta.
Dari Depok, Kali Krukut menerima dua aliran sungai di Kafi menuju Antasari, Jakarta Selatan. Di bagian lain, Kali Krukut menerima limpahan air Kali Sarua di Jagakarsa. Selanjutnya, air melewati Jalan T.B. Simatupang yang masih ambles. Dari T.B. Simatupang, Kali Sarua bertemu dengan Kali Mampang, yang biasanya membuat banjir di Pasar Jagal, Buncit Raya. Sebelum bertemu Kali Krukut, Kali Mampang melewati Tendean yang kerap banjir.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.