Sejumlah warga beraktifitas di depan rumahnya yang direndam Banjir di kampung Wates, Desa Kedaung, Babelan, Bekasi, Jawa Barat (20/1). Sudah 3 hari terakhir ratusan rumah di tempat ini terendam banjir dan belum mendapatkan bantuan.TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Bekasi - Sedikitnya 40 rumah di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, ambruk akibat terkena dampak banjir yang melanda wilayah setempat. "Akibat banjir sejak 13 Januari lalu," kata Camat Muaragembong Endang Setiawan, Ahad, 2 Februari 2014.
Endang menyebutkan rumah warga yang ambruk berada di Desa Pantai Bakti. Desa itu merupakan daerah terparah akibat dampak banjir yang melanda lebih dari dua pekan. "Rumah yang ambruk rata-rata semipermanen," kata Endang.
Endang masih mendata rumah warga lain yang ambruk akibat banjir. Pasalnya, banjir akibat luapan Sungai Citarum merendam seluruh wilayah tersebut, di antaranya Desa Pantai Mekar, Pantai Bahagia, Pantai Sederhana, Pantai Bakti, dan Jayasakti. "Bantuan berupa 10.000 batang bambu sudah didistribusikan," katanya.
Namun ia masih meminta bantuan Pemerintah Kabupaten Bekasi ihwal rumah-rumah warga yang ambruk tersebut. Sejauh ini, bagi warga yang rumahnya roboh, sementara tinggal di rumah saudaranya yang masih aman.
Ia mengatakan untuk menanggulangi banjir dari luapan Sungai Citarum, pihaknya telah memasang tanggul tanggap bencana. Tanggul tersebut dibuat dari karung yang diisi pasir. "Kami sudah dapat bantuan 60 ribu karung pasir untuk tanggap bencana. 20 ribu karung kami pasang di Desa Pantai Bakti," ujarnya.
Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informasi Pemerintah Kabupaten Bekasi Beny Saputra mengakui pemerintah sudah mendistribusikan sejumlah bantuan kepada warga di pesisir utara Bekasi yang terkena banjir. Ia mengatakan salah satu kendala yang membuat upaya penanggulangan tak maksimal karena minimnya sumber daya manusia di pemerintah. "Personel sangat terbatas," katanya.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.