Salah satu Vila yang sudah dihancurkan oleh Pemkab Bogor di desa Tugu Utara, Cisarua, Bogor, Rabu (27/11). Pemkab Bogor akan membongkar 239 unit vila sampai akhir tahun ini di kawasan Puncak Bogor karena melanggar aturan, seperti membangun vila diatas lahan resapan air. TEMPO/Amston Probel
TEMPO.CO , Jakarta:Pemerintah Kabupaten Bogor akan kembali melakukan proses eksekusi dan pembongkaran vila dan bangunan liar di kawasan Puncak, Kecamatan Ciasarua dan Megamendung, setelah musim cuaca membaik dan musim hujan selesai.
"Kami akan kembali membongkar vila-vila liar setelah musim hujan selesai," kata Bupati Bogor, Rachmat Yasin, seusai mendampingi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, meninjau langsung lokasi pembangunan waduk di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Selasa (4/2/2014).
Pria yang akrab dipanggil RY ini mengatakan, dengan kondisi cuaca dan musim hujan seperti yang terjadi saat ini, jajaranya tidak memungkinkan untuk melakukan pembongkaran karena terlalu beresiko. "Vila-vila yang akan dibongkar kan lokasinya masuk ke dalam-dalam jadi tidak memungkinkan saat ini jika masuk alat berat, karena dikawatirkan akan terjadi pergeseran," kata dia.
Menurut dia, target awal vila yang akan dirobohkan itu berjumlah 93 vila liar dari 31 pemilik, "Ada 93 bangunan yang dimiliki 31 pemilik dari 400 bangunan yang sudah terindentifikasi dan pemilik villa tersebut bukan warga Bogor," kata Rachmat.
Menurutnya, sebagian besar vila ilgal yang dibongkar itu akan dikembalikan sebagai wilayah resapan, salah satunya pembongkaran vila dan bangunan liar. "Kita awali dengan pembongkaran vila dan bangunan liar yang sudah dilakukan sejak Nopember 2013 lalu. Lokasi bekas vila dan bangunan liar akan dikembalikan menjadi kawasan resapan air, sehingga hujan di hulu tidak langsung mengalir ke sungai Ciliwung," ujar Rachmat.
Pemerintah Kabupaten Bogor Minta Masyarakat Waspadai Hepatitis Akut
11 Mei 2022
Pemerintah Kabupaten Bogor Minta Masyarakat Waspadai Hepatitis Akut
Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor meminta masyarakat waspada hepatitis akut. Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Agus Fauzi mengatakan hepatitis akut sedang marak namun belum diketahui penyebab