Sebuah lubang yang terdapat du jalan raya yang berada dikawasan Gunung Sahari, Jakarta Utara, (02/02). Banjir yang menggenangi Jakarta beberapa waktu lalu membuat sejumlah ruas jalan rusak dan kerap menyebabkan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Hujan yang dominan selama hampir sebulan terakhir mengakibatkan jalanan di Ibu Kota rusak. Efek domino dari jalan yang rusak adalah kecelakaan.
Ini seperti yang terjadi di wilayah Jakarta Utara. Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Kepolisian Resor Jakarta Utara Ajun Komisaris Daud Iskandar mengatakan telah terjadi tiga kecelakaan di jalanan Jakarta Utara akibat jalan berlubang belum lama ini. Satu korban meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka ringan.
"Semuanya pengendara motor," ujar dia saat dihubungi, Ahad, 9 Februari 2014.
Karena tiga kasus itu, Daud memperingatkan agar pada pengendara roda dua berhati-hati melintas di Jakarta Utara. Dua di antara tiga kasus kecelakaan itu sendiri terjadi di Jalan Cilincing Raya dan Perintis. "Satu lagi saya lupa di mananya," katanya.
Secara terpisah, Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Juaini mengatakan perbaikan jalan rusak akibat banjir masih terus dilakukan. Saat ini, kata dia, luas kerusakan masih sekitar 1-2 persen dari total luas jalan yang ada. Namun itu berdasarkan data jalan rusak per 25 Januari 2014.
Menurut Juaini, perbaikan jalan tersebut akan dilakukan dengan betonisasi agar lebih awet. Contohnya, kata Juaini, di Jalan Plumpang Semper dan Jalan Gunung Sahari di Jakarta Utara. Panjang jalan yang dibeton di ruas jalan tersebut sekitar 100-200 meter.
Kerusakan paling parah diakuinya ada di wilayah Jakarta Utara, yakni mencakup 2 persen dari total luas jalan di Jakarta.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.