Bus Transjakarta Gandeng Berasap di Jalan Hayam Wuruk
Editor
Nur Haryanto
Selasa, 18 Februari 2014 10:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah bus Transjakarta gandeng terlihat berasap di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat, Selasa pagi, 18 Februari 2014.
Informasi dari akun Twitter Polda, @TMCPoldaMetro, menyebutkan bus Transjakarta bernomor polisi B-7539-TGA terbakar di bagian mesin di depan SPBU Gajah Mada arah Harmoni sekitar pukul 9.40 WIB. (Baca: Busway Baru tapi Bekas Bahayakan Penumpang)
Kejadian terbakar bukan kali ini saja. Sebelumnya, bus Transjakarta Koridor IV rute Pulogadung-Dukuh Atas terbakar di Jalan Raya Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat siang, 24 Januari 2013. Api diduga berasal dari panasnya mesin radiator.
Menurut pengamat transportasi, Djoko Setijowarno, bus Transjakarta yang rusak berbahaya bagi keselamatan penumpang. Dia mendesak Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk serius menelisik pengadaan bus ini. "Jangan sampai ada kejadian dulu baru turun serius," kata Djoko ketika dihubungi pada Senin, 10 Februari 2014. "Ini bisa berakibat fatal seperti bus terbakar." (Baca: Busway Baru Jokowi dari Cina Barang Bekas?)
Sebab, menurut Djoko, kondisi bus tersebut sudah parah dan terkesan seperti tidak dirawat. Misalnya kepala aki yang berkarat dan kabel yang mengelupas, sehingga rawan ada hubungan arus pendek.
Jangka panjangnya, menurut Setijowarno, masyarakat bisa semakin antipati menggunakan bus Transjakarta. Sebab, mereka khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. "Padahal ini merupakan bagian dari pengadaan angkutan massal DKI Jakarta," ujarnya. (baca: Jokowi Diminta Audit Busway 'Baru tapi Bekas')
Seperti diberitakan sebelumnya, bus-bus baru Transjakarta diketahui bermasalah. Penelusuran Tempo soal kondisi bus baru itu menemukan fan belt mudah putus, penyejuk udara sering mati atau bocor, mesin sering terlalu panas, serta beberapa bagian vital, seperti aki, turbo, dan radiator, berkarat.
TMC| Tempo
Terpopuler :
Demi Cucu, Bos Sritex Lukminto Ziarah Walisongo
Rupiah Kembali Paling Perkasa Se-Asia
Kata BRI dan BNI Soal Utang Korban Kelud
Dampak Kelud, Bandara Juanda Rugi Rp 2,5 Milia