Kecewa Aset Dijual, Gereja Depan Gambir Digembok  

Reporter

Selasa, 4 Maret 2014 06:26 WIB

Gereja Immanuel di Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO , Jakarta - Pelepasan aset milik Majelis Sinode XIX GPIB Immanuel belum juga menemui titik temu. Ketua Konsistorium Tim Warga Gereja Peduli Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Raffles H. Situmeang mengatakan Sinode tak memberi Konsistorium kesempatan mengutarakan pendapat atas penjualan tanah seluas 2,1 hektare itu.

"Kami kecewa dan akhirnya pada Senin, 3 Maret 2014, kami memasang gembok," kata Raffles kepada Tempo, Senin, 3 Maret 2014.

Raffles menuturkan diskusi mengenai penjualan tanah pada 9 November 2013 masih berakhir dengan kebuntuan. Sinode menganggap proses penjualan kepada TNI AD telah selesai dengan nilai jual Rp 3,7 juta per meter persegi telah selesai. Sedangkan Konsistorium menganggap proses negosiasi dan transaksi yang tidak sesuai dengan Keputusan Persidangan Sinode Tahunan GPIB di Makassar dan aturan internal GPIB.

Pantauan Tempo, gerbang gereja yang berada di Jalan Pejambon dipasangi rantai dan digembok. Seorang petugas keamanan mengatakan rantai itu dipasang sejak pagi tadi. Semua orang yang akan masuk ke dalam area gereja harus menunjukkan kartu identitas dan menjelaskan tujuan kedatangannya. Sebuah spanduk berukuran 10x2 meter bertulisan "Underprice, Pejambon Gate" dipasang di belakang gedung utama gereja. Spanduk berlatar belakang warna putih itu ditandatangani oleh para jemaat dengan spidol merah.

Sumber kekecewaan lain, Raffles berujar, Sinode yang telah melanggar Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 11/I/22/1972 tanggal 10 Januari 1972 yang menetapkan GPIB Immanuel sebagai Cagar Budaya. Ia berujar proses pelepasan aset tanah GPIB Immanuel melanggar ketentuan. "Penjualannya tidak sah," ucap Raffles.

Untuk itu, ia mengatakan Konsistorium akan menempuh jalan hukum secara pidana dan perdata guna menyelesaikan masalah ini. Menurut dia, masalah ini tak lagi dapat diselesaikan melalui diskusi. "Kami akan tempuh jalur hukum untuk menyelesaikannya," ujar Raffles.

LINDA HAIRANI

Berita terpopuler
Pemerintah Ambil Alih Sertifikasi Halal dari MUI
John Kei Jadi Penghuni Sel Batu Nusakambangan
Calon Hakim Konstitusi Dikuliahi Pakar Tata Negara
Bunuh Diri Bersama, Anita Diduga Diteror

Berita terkait

Gosip Gereja Hilang, Sekolah Santa Laurensia Terima Siswa Baru

8 Maret 2018

Gosip Gereja Hilang, Sekolah Santa Laurensia Terima Siswa Baru

Lima bulan pembangunan sekolah Santa Laurensia terkatung-katung akibat kabar bohong tentang proyek gereja. Siswa akan ditampung di gedung lain.

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Tak Terbukti, Proyek Sekolah Santa Laurensia Berlanjut

7 Maret 2018

Isu Gereja Tak Terbukti, Proyek Sekolah Santa Laurensia Berlanjut

Setelah terhenti dilanda isu proyek gereja terbesar di Asia, pembangunan Sekolah Santa Laurensia di Suvarna Padi, Alam Sutera, Tangerang, dilanjutkan.

Baca Selengkapnya

Resmikan Gereja HKBP Cilincing, Sandi Menikmati Tari Tortor

11 November 2017

Resmikan Gereja HKBP Cilincing, Sandi Menikmati Tari Tortor

Saat dijemput jemaat HKBP Cilincing, Jakarta, Sandi ikut menikmati tarian Tortor di gereja tersebut.

Baca Selengkapnya

Warga Tuding Gereja Scientology Keruk Dana Jemaah

24 Oktober 2017

Warga Tuding Gereja Scientology Keruk Dana Jemaah

Gereja Scientology mengatakan selalu membantu warga sekitar yang membutuhkan bantuan.

Baca Selengkapnya

Kepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar

20 Oktober 2017

Kepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar

Kepala Proyek Sekolah Santa Laurensia Suvarna Padi di Alam Sutera, Pilonedi Sioan Angen menjamin tidak ada pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggar

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Terbesar, Ini yang Dilakukan Sekolah Santa Laurensia

20 Oktober 2017

Isu Gereja Terbesar, Ini yang Dilakukan Sekolah Santa Laurensia

Sekolah Santa Laurensia mengapresiasi keputusan bersama yang meminta menyetop sementara proyek sekolah di Suvarna Padi, Alam Sutera.

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Terbesar, Bupati Tangerang: Pemkab Tak Keluarkan Izin

19 Oktober 2017

Isu Gereja Terbesar, Bupati Tangerang: Pemkab Tak Keluarkan Izin

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan izin yang dikeluarkan untuk pembangunan di Alam Sutera adalah untuk sekolah, bukan gereja.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax

19 Oktober 2017

Pembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan kabar pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggara di Alam Sutera adalah hoax.

Baca Selengkapnya

Rahmat Effendi: Walau Ditembak, Izin Santa Clara Tak Saya Cabut

3 April 2017

Rahmat Effendi: Walau Ditembak, Izin Santa Clara Tak Saya Cabut

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, walaupun ditembak, ia tak akan mencabut izin pembangunan Gereja Santa Clara karena izin itu adalah produk negara.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Gelar 'Sidang Terbuka' Proses Izin Gereja Santa Clara  

30 Maret 2017

Wali Kota Gelar 'Sidang Terbuka' Proses Izin Gereja Santa Clara  

Wali Kota Bekasi mengumpulkan semua pihak yang terlibat dalam proses perizinan pembangunan Gereja Santa Clara di Bekasi Utara.

Baca Selengkapnya