TEMPO.CO, Jakarta - Assyifa Rahmadhani, 18 tahun, bersama kekasihnya, Ahmad Imam Al Hafitd, 19 tahun, ditetapkan sebagai tersangka pembunuh Ade Sara Angelina Suroto, 18 tahun. Assyifa berasal dari kalangan keluarga sederhana yang terbuka kepada tetangganya.
Namun, saat ini, rumah Assyifa yang tengah direnovasi di kawasan Cipinang Muara, Jakarta Timur, tampak sepi dan tertutup. Tetangga Assyifa, Genu, mengatakan rumah berpagar hijau itu tertutup sejak Jumat, 7 Maret 2014 (baca: Tersangka Pembunuh Ade Sara Tertawa Saat Diperiksa, Pengacara Bingung).
"Sejak ada pemberitaan penangkapan Assyifa, pintu rumahnya tidak pernah dibuka," kata pria 36 tahun ini saat ditemui di sekitar rumahnya di Cipinang Muara, Jakarta Timur, Senin, 10 Maret 2014.
Genu memaklumi hal ini karena keluarga Assyifa sedang ditimpa musibah. Selama ini keluarga Assyifa dikenal ramah dan baik terhadap tetangga. "Bapaknya itu polisi yang bertugas di Samsat Jakarta Timur," ujarnya (baca: Ayah Ade Sara Ingin Orang Tua Hafitd dan Assyifa Minta Maaf).
Hafitd dan Assyifa ditangkap penyidik Polresta Bekasi Kota pada Kamis, 6 Maret 2014, di tempat terpisah. Hafitd dicokok saat melayat jenazah Ade Sara di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, sementara Assyifa ditangkap saat berada di kampusnya. Keduanya mengaku membunuh Ade Sara lantaran sakit hati.
Mereka membunuh Ade Sara dengan menyumpalkan koran ke mulutnya hingga tidak bisa bernapas. Mereka juga sempat menganiaya dan menyetrum korban sampai pingsan, lalu meninggal.
Mayat mahasiswi Universitas Bunda Mulia itu kemudian dibuang di Jalan Tol Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, pada Rabu dinihari, 5 Maret 2014. Jasadnya ditemukan oleh petugas jalan tol. (baca juga: 5 Akal Bulus Sejoli Pembunuh Ade Sara).
