Kisah Bocah 7 Tahun Mengamen Dikutip Setoran  

Reporter

Senin, 24 Maret 2014 10:43 WIB

Anggota Polsek Johar Baru menggeledah para pengamen dan penumpang angkutan umum yang melintas di daerah Poncol, Senen, Jakarta, (19/9). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Ana Rohayati, 7 tahun, sibuk menghitung uang receh yang dikumpulkannya di dalam bungkus bekas makanan ringan. Dari raut wajahnya, ia terlihat kecewa, dengan sesekali mengembuskan napas dengan keras. "Baru dapat Rp 3.500 sejak pagi," kata Ana kepada Tempo, Senin, 24 Maret 2014.

Menurut dia, dirinya seharusnya bisa mendapat lebih banyak uang pada pagi hari saat jam sibuk arus lalu lintas. Kekurangan jumlah itu masih banyak karena dia harus menyetorkan Rp 10.000 kepada orang yang disebutnya sebagai Bang Amat dan sisanya diberikan untuk ibunya guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Anak yang biasa mengamen di perempatan Grogol, Jakarta Barat, ini mengatakan Amat adalah pria yang mengizinkannya mengamen di wilayah itu. Ia juga "pemodal" kecrekan yang digunakan Ana untuk mengamen. Setoran itu ditujukan agar Ana tetap bisa mengamen di sana. "Nanti kalau enggak setoran, enggak boleh ngamen di sini lagi," katanya.

Dia menuturkan, jika uang yang didapatnya tak melebihi Rp 20 ribu, uang setoran terpaksa dikurangi agar dia dan ibunya tetap bisa makan. Meski sering kali jumlahnya kurang, Ana tetap menghampiri Amat untuk menyerahkan setoran. Setoran itu kadang ditolak dan membuat Ana mengamen hingga pukul 20.00 WIB.

Ana pernah bersekolah hingga kelas I SD. Namun anak yang tinggal bertiga dengan ibu dan adiknya di Latumenten, Jakarta Barat, ini terpaksa berhenti bersekolah karena ibunya yang semula bekerja sebagai buruh cuci sering sakit. Selain tuntutan dari Amat, tekanan juga datang dari rekan sebaya akibat saling mendahului menghampiri mobil yang sedang berhenti di lampu lalu lintas. "Biasanya sering dorong-dorongan," ujarnya.

Pantauan Tempo, di perempatan Grogol ada belasan pengamen anak dan anak jalanan yang berkeliaran pada pagi hari. Mereka menyerbu mobil dan sepeda motor yang sedang berhenti saat lampu lalu lintas menyala merah. Saat lampu menyala hijau, semuanya kembali ke tepi jalan dan mengulangi hal yang sama saat lampu kembali merah.

Tekanan yang dialami Ana juga dirasakan Iqbal Saputra, 3,5 tahun. Iqbal disiksa oleh kekasih ibunya, Dadang Supriyatna, 29 tahun. Dadang menyiksa Iqbal karena uang hasil mengamen balita itu tak memenuhi target yang diminta Dadang. Iqbal kini masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara. (Baca: Besuk Iqbal, Prabowo: Ini Bukan Kampanye dan Iqbal Saputra Dapat Pendampingan dari Kementerian Sosial)

LINDA HAIRANI



Berita Lainnya:
Pilot Ganteng Pencari MH370 Jadi Gunjingan Twitter
Banyak Duduk Bikin Gendut
Foto Pengguna Paspor Curian MH370 Direkayasa?
Ada Kokain yang Dialamatkan ke Vatikan
Olivia: Saya Bukan Jurkam Golkar

Berita terkait

Penodong 2 Penumpang Bajaj di Tambora Pernah Terseret Kasus Pemerasan

17 Januari 2023

Penodong 2 Penumpang Bajaj di Tambora Pernah Terseret Kasus Pemerasan

Penodong 2 penumpang bajaj di Tambora, Jakarta Barat adalah residivis. Dia pernah terseret kasus pemerasan dan dipenjara.

Baca Selengkapnya

Dua Penumpang Bajaj Jadi Korban Penodongan Residivis di Tambora, Uang Rp 8 Juta Amblas

17 Januari 2023

Dua Penumpang Bajaj Jadi Korban Penodongan Residivis di Tambora, Uang Rp 8 Juta Amblas

Dua korban penodongan itu adalah nelayan yang hendak membeli perlengkapan melaut.

Baca Selengkapnya

Polisi Pastikan Tak Ada Anggotanya yang Lakukan Penodongan Saat Keributan di Keraton Surakarta

25 Desember 2022

Polisi Pastikan Tak Ada Anggotanya yang Lakukan Penodongan Saat Keributan di Keraton Surakarta

Kapolresta Solo membantah kabar adanya penodongan senjata oleh anggota Polri dalam peristiwa keributan yang terjadi di Keraton Surakarta.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Ungkap Kasus Penodongan Pengendara Mobil Pakai Air Soft Gun

9 September 2022

Polda Metro Jaya Ungkap Kasus Penodongan Pengendara Mobil Pakai Air Soft Gun

Modus kelompok penodongan bersenjata air soft gun ini adalah pura-pura tertabrak dan minta ganti rugi kepada korbannya.

Baca Selengkapnya

Viral Pengendara Motor Acungkan Senjata, Kapolsek Cakung Pastikan Penodong Pistol Adalah Polisi

11 Juli 2022

Viral Pengendara Motor Acungkan Senjata, Kapolsek Cakung Pastikan Penodong Pistol Adalah Polisi

Pengendara motor yang melawan arus itu tak terima ditegur Aipda P, yang juga sedang naik motor, bahkan mengeluarkan pisau hendak melawan.

Baca Selengkapnya

Polisi: Penodong Pistol Air Soft Gun Kerap Dipanggil sebagai Kombes S

16 Juni 2022

Polisi: Penodong Pistol Air Soft Gun Kerap Dipanggil sebagai Kombes S

Komisaris Besar Budhi Herdi Susianto menyatakan, pelaku penodong pistol di kafe Vol Bottle Shop & Bar, Senopati, bukanlah anggota kepolisian.

Baca Selengkapnya

Polisi Investigasi Keributan dan Penodongan Pistol di Kafe Kawasan Senopati

15 Juni 2022

Polisi Investigasi Keributan dan Penodongan Pistol di Kafe Kawasan Senopati

Polres Metro Jakarta Selatan membenarkan adanya keributan antarpengunjung di salah satu kafe di kawasan Senopati, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Polsek Tambora Tangkap 2 Begal yang Bacok Karyawan MRT Asal Jepang

14 Juni 2022

Polsek Tambora Tangkap 2 Begal yang Bacok Karyawan MRT Asal Jepang

Dua begal tersebut menodong korban yang baru pulang kerja dan hendak balik ke apartemen. Korban melawan lalu dibacok pelaku.

Baca Selengkapnya

Viral Pencuri Todongkan Pistol di Minimarket Setu Bekasi, Polisi: Senjata Palsu

15 April 2022

Viral Pencuri Todongkan Pistol di Minimarket Setu Bekasi, Polisi: Senjata Palsu

Kedua pencuri hanya mengambil uang hasil penjualan Rp1,3 juta dari laci kasir, sedangkan barang berharga karyawan tidak diambil.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Penodongan Pistol di Pondok Indah, Satpol PP Bagikan Hibah Rp313 M

16 Februari 2022

Top 3 Metro: Penodongan Pistol di Pondok Indah, Satpol PP Bagikan Hibah Rp313 M

Polisi menangkap pelaku penodongan pistol ke kuli bangunan di Pondok Indah yang viral di media sosial. Pelakunya tetangga yang terganggu.

Baca Selengkapnya