Sebuah gambar yang diambil dari video dari satelit observasi optik Bumi, CNSA (China National Space Administration) yang menunjukkan sebuah objek terlihat di Samudera Hindia selatan, (22/3). Objek tersebut diduga puing dari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang. REUTERS/CCTV via TV REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Suasana haru tak terlihat di Bukit Gading Villa, Perumahan Villa Kintamani, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Tak ada juga karangan bunga dukacita. Padahal, salah satu warga di sana menjadi korban hilangnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370, yaitu Willysurianti Wang.
Pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang jejaknya sejak 8 Maret 2014. Pada awalnya, banyak orang menduga pesawat itu dibajak dan didaratkan di landasan terpencil yang ada di sekitar titik hilangnya pesawat itu. Namun, kabar terakhir, dipastikan pesawat itu jatuh di sekitar Samudra Hindia, berdasarkan laporan pemerintah Malaysia hari ini, Selasa, 25 Maret 2014.
Timbul J.M., 42 tahun, satpam perumahan itu, mengatakan rumah Willy sama sepinya dengan kawasan perumahan ini. Sejak pesawat yang ditumpangi Willy hilang, kata Timbul, jarang terlihat orang keluar-masuk rumah Willy. "Istri dan anak-anaknya enggak pernah keliatan lagi. Paling, ya, Pak Martin (saudara ipar Willy) yang sesekali datang," ujar Timbul yang enggan menyebutkan nomor rumah Willy.