Mengenal Karakteristik Ranjau Paku

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 27 Maret 2014 05:03 WIB

Seorang relawan tim sapu bersih (Tim Saber) menunjukan hasil sapu bersih ranjau-ranjau paku dengan menggunakan magnet yang bertebaran di Jalan Panjaitan By Pass, Jakarta, (26/03). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Ban kendaraan yang kempis mendadak memang mengesalkan. Selain harus keluar tenaga untuk mendorong kendaraan, kita juga harus mengeluarkan uang untuk memperbaiki ban yang bocor tersebut. "Bisa dibilang, mayoritas kasus ban bocor di wilayah Jakarta ini disebabkan ranjau paku," ujar Abdul Rohim, 45 tahun, koordinator relawan penyapu ranjau paku Saber atau Sapu Bersih, saat ditemui di Cawang, Jakarta Timur, Rabu, 26 Maret 2014.

Dari pengalaman Rohim selama hampir lima tahun menyapu ranjau paku dari jalanan Ibu Kota, ada berbagai jenis ranjau paku yang kerap ditemukan. "Dari jenis-jenisnya, terlihat memang ranjau itu sengaja dibuat dan disebarkan untuk mencelakai pengguna jalan," kata dia sembari memperlihatkan sejumlah jenis paku.

Pada umumnya, Rohim menjelaskan, ada dua jenis ranjau yang biasa ditebar. Yakni paku dan potongan besi jari-jari payung. Untuk paku, panjangnya berkisar dari 2-5 sentimeter. Semakin panjang paku, semakin besar daya rusaknya terhadap ban kendaraan, kata dia. "Paku sepanjang 5 sentimeter bisa membuat ban langsung kehabisan angin." Adapun ranjau paku yang lebih panjang, akan merusak ban kendaraan hingga ban dalam. Akibatnya, ban dalam bisa langsung pecah, dan harus diganti.

Ranjau paku juga ada yang berbentuk lurus dan dibentuk seperti huruf L. "Kalau paku lurus biasa, terinjak kendaraan yang berjalan pelan enggak apa-apa, tapi kalau kecepatannya lebih dari 40 kilometer per jam, bisa menusuk ban." Menurut Rohim, ranjau paku berbentuk leter L-lah yang paling berbahaya karena mudah menancap pada ban meski kendaraan berjalan pelan."

Rohim mengatakan, sedangkan ranjau yang terbuat dari potongan besi jari-jari payung daya rusaknya paling tinggi terhadap ban. Jika ban motor atau mobil menginjak ranjau jenis ini, maka ban luar akan sobek dan ban dalam akan koyak sehingga sulit ditambal. "Panjang besi payung ini biasanya 5 sentimeter, dan ditebar di jalan yang lalu lintasnya sepi, jadi kendaraan bisa melaju cepat, agar efektif merusak ban."


PRAGA UTAMA

Topik terhangat:
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century


Berita terpopuler lainnya:
MH370 Turun dari Ketinggian karena Ada Lubang?
Di Rumah Gus Dur, Jokowi Sempat Bantu Angkat Kursi
Puing MH370 Ada di Celah Gunung Api Bawah Laut

Berita terkait

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

7 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

16 hari lalu

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol

Baca Selengkapnya

Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

23 Januari 2024

Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

Anies mengatakan itu merupakan penyimpanan, pelanggaran dan kriminalitas yang tidak boleh dibiarkan.

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

13 Desember 2023

Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

Prabowo singgung Indonesia masih aman, damai, dan terkendali

Baca Selengkapnya

Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

29 Oktober 2023

Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

Sejumlah peristiwa kriminalitas terjadi sepekan terakhir di Jabodetabek. Ade Armando digugat PDIP, Firli Bahuri, Fortuner tabrak wanita di Kembangan

Baca Selengkapnya

Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

13 Agustus 2023

Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

Polres Jakarta Utara menandai Ancol hingga Sunter Agung dengan warna merah di peta kerawanan kejahatan

Baca Selengkapnya

Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

4 Agustus 2023

Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

Pelaku menganiaya dengan menggunakan ketapel kepada guru SMA itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

16 Juli 2023

Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

Terkuaknya kasus mutilasi ini pasca temuan potongan-potongan tubuh manusia total di lima titik Sleman.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Duga Blok G Pasar Tanah Abang Jadi Sarang Preman karena Keluhan Pedagang Diabaikan

7 Juli 2023

DPRD DKI Duga Blok G Pasar Tanah Abang Jadi Sarang Preman karena Keluhan Pedagang Diabaikan

DPRD DKI Jakarta menduga Blok G Pasar Tanah Abang menjadi sarang preman dan tempat mengonsumsi narkoba karena keluhan pedagang diabaikan.

Baca Selengkapnya