TEMPO.CO, Jakarta - Ban kendaraan yang kempis mendadak memang mengesalkan. Selain harus keluar tenaga untuk mendorong kendaraan, kita juga harus mengeluarkan uang untuk memperbaiki ban yang bocor tersebut. "Bisa dibilang, mayoritas kasus ban bocor di wilayah Jakarta ini disebabkan ranjau paku," ujar Abdul Rohim, 45 tahun, koordinator relawan penyapu ranjau paku Saber atau Sapu Bersih, saat ditemui di Cawang, Jakarta Timur, Rabu, 26 Maret 2014.
Dari pengalaman Rohim selama hampir lima tahun menyapu ranjau paku dari jalanan Ibu Kota, ada berbagai jenis ranjau paku yang kerap ditemukan. "Dari jenis-jenisnya, terlihat memang ranjau itu sengaja dibuat dan disebarkan untuk mencelakai pengguna jalan," kata dia sembari memperlihatkan sejumlah jenis paku.
Pada umumnya, Rohim menjelaskan, ada dua jenis ranjau yang biasa ditebar. Yakni paku dan potongan besi jari-jari payung. Untuk paku, panjangnya berkisar dari 2-5 sentimeter. Semakin panjang paku, semakin besar daya rusaknya terhadap ban kendaraan, kata dia. "Paku sepanjang 5 sentimeter bisa membuat ban langsung kehabisan angin." Adapun ranjau paku yang lebih panjang, akan merusak ban kendaraan hingga ban dalam. Akibatnya, ban dalam bisa langsung pecah, dan harus diganti.
Ranjau paku juga ada yang berbentuk lurus dan dibentuk seperti huruf L. "Kalau paku lurus biasa, terinjak kendaraan yang berjalan pelan enggak apa-apa, tapi kalau kecepatannya lebih dari 40 kilometer per jam, bisa menusuk ban." Menurut Rohim, ranjau paku berbentuk leter L-lah yang paling berbahaya karena mudah menancap pada ban meski kendaraan berjalan pelan."
Rohim mengatakan, sedangkan ranjau yang terbuat dari potongan besi jari-jari payung daya rusaknya paling tinggi terhadap ban. Jika ban motor atau mobil menginjak ranjau jenis ini, maka ban luar akan sobek dan ban dalam akan koyak sehingga sulit ditambal. "Panjang besi payung ini biasanya 5 sentimeter, dan ditebar di jalan yang lalu lintasnya sepi, jadi kendaraan bisa melaju cepat, agar efektif merusak ban."
PRAGA UTAMA
Topik terhangat:
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century
Berita terpopuler lainnya:
MH370 Turun dari Ketinggian karena Ada Lubang?
Di Rumah Gus Dur, Jokowi Sempat Bantu Angkat Kursi
Puing MH370 Ada di Celah Gunung Api Bawah Laut
Berita terkait
Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya
7 hari lalu
Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.
Baca SelengkapnyaKapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal
16 hari lalu
Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol
Baca SelengkapnyaAnies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas
23 Januari 2024
Anies mengatakan itu merupakan penyimpanan, pelanggaran dan kriminalitas yang tidak boleh dibiarkan.
Baca SelengkapnyaPolisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang
2 Januari 2024
Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.
Baca SelengkapnyaPrabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi
13 Desember 2023
Prabowo singgung Indonesia masih aman, damai, dan terkendali
Baca SelengkapnyaKriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner
29 Oktober 2023
Sejumlah peristiwa kriminalitas terjadi sepekan terakhir di Jabodetabek. Ade Armando digugat PDIP, Firli Bahuri, Fortuner tabrak wanita di Kembangan
Baca SelengkapnyaPolres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu
13 Agustus 2023
Polres Jakarta Utara menandai Ancol hingga Sunter Agung dengan warna merah di peta kerawanan kejahatan
Baca SelengkapnyaPolisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong
4 Agustus 2023
Pelaku menganiaya dengan menggunakan ketapel kepada guru SMA itu.
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi
16 Juli 2023
Terkuaknya kasus mutilasi ini pasca temuan potongan-potongan tubuh manusia total di lima titik Sleman.
Baca SelengkapnyaDPRD DKI Duga Blok G Pasar Tanah Abang Jadi Sarang Preman karena Keluhan Pedagang Diabaikan
7 Juli 2023
DPRD DKI Jakarta menduga Blok G Pasar Tanah Abang menjadi sarang preman dan tempat mengonsumsi narkoba karena keluhan pedagang diabaikan.
Baca Selengkapnya