Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kanan) bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kedua kanan) berbincang sebelum melakukan blusukan di Balai Kota, Jakarta, Kamis (27/2). Jokowi mengajak Ahok ikut blusukan di sejumlah wilayah di DKI Jakarta untuk pengecekan, kontrol dan pengawasan langsung terhadap jalannya pembangunan ibu kota. ANTARA/Zabur Karuru
TEMPO.CO , Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ogah dipanggil "Pak Gubernur atau Pak Wakil Gubernur". Alasannya, di 2014 ini sedang tahun politik.
"Kalau dipanggil Pak Gubernur berarti saya mendukung Pak Joko Widodo jadi presiden, partai marah nanti sama saya," kata Ahok sapaan akrabnya di hadapan peserta seminar Kepemimpinan Nasional dan Moralitas di Katedral Mesias, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Sabtu, 5 April 2014.
"Nah kalau dipanggil Pak Wakil Gubernur, berarti saya dikira mendukung partai menang, nanti Pak Jokowi dan PDI Perjuangan marah," ujarnya.
Mantan Bupati Belitung ini meminta dipanggil, "Ahok saja biar aman." Seloroh ini mengundang tawa peserta. Ahok mengaku belum memikirkan detail hal ini. Dia mengaku masih fokus untuk membenahi Jakarta dengan posisinya sebagai Wakil Gubernur. (Baca juga: Ditawari Suap, Ahok Diancam Istri dan Ahok: Blusukan ke Masyarakat Tiru Metode Yesus)