Kasus Pencabulan, Ini Imbauan KPAI buat Orang Tua

Reporter

Selasa, 15 April 2014 14:20 WIB

Aktivis yang peduli terhadap kekerasan terhadap perempuan dan anak melakukan aksi di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Selasa (29/1). Mereka menuntut adanya perhatian lebih dari pemerintah dan elemen masyarakat terhadap kejahatan seksual pada anak dan perempuan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menduga kasus pencabulan dan kekerasan di taman kanak-kanak internasional di Jakarta tak hanya menimpa seorang bocah lima tahun. Ia menduga masih ada korban lain dalam kasus tersebut.

"Soalnya jumlah tersangka juga lebih dari tiga orang, dan aksi mereka terencana. Kami menduga mereka sengaja mengincar murid-murid di sana," kata Sekretaris KPAI Erlinda saat mengunjungi kompleks sekolah itu, Selasa, 15 April 2014.

Dengan adanya dugaan semacam ini, ujar Erlinda, maka bukan hanya polisi yang harus mendalami kasus tersebut. "Para orang tua murid, terutama di sekolah tempat terjadinya kasus ini, harus memberikan perhatian khusus buat anak-anak mereka," katanya.

Erlinda khawatir, selain korban yang sudah teridentifikasi, masih ada murid lain di sekolah itu yang juga menjadi korban pencabulan, namun belum mau berbicara. "Bisa jadi ada korban lain yang bahkan belum diketahui orang tuanya," katanya.(Baca : Komnas Anak : Pelecehan Siswa JIS Kasus Pedofilia)

Erlinda mengimbau para orang tua murid untuk mencoba menganalisis perilaku anak-anak mereka. Biasanya, dia melanjutkan, anak akan menunjukkan tanda tertentu kalau punya masalah di sekolah. "Apalagi masalahnya sampai pelecehan begini, tentu perilaku anak di rumah akan berubah," katanya.

Orang tua, kata Erlinda, harus peka terhadap perubahan perilaku anak, misalnya tiba-tiba jadi pendiam, pemurung, enggan makan, dan sakit tanpa sebab jelas. "Biasanya anak mengeluh sakit, dan kalau korban pencabulan anak akan merasa kesakitan saat buang air kecil," katanya.

Jika tanda-tanda ini terlihat pada anak, kata Erlinda, orang tua harus segera membawa anaknya ke dokter. Tapi orang tua tidak boleh menggunakan paksaan saat bertanya. "Ada cara khusus buat mendekati anak yang dicurigai mendapat masalah di sekolah, anak harus diajak bicara baik-baik dan pelan-pelan," katanya.

Kalau anak sudah mengaku, maka orang tua harus langsung menghubungi KPAI ataupun polisi. "Nanti kami berikan perlindungan dan pendampingan buat korban," ujarnya. Erlinda menyatakan KPAI akan mengawal kasus ini agar tidak terhenti pada korban yang kini telah melapor dan tersangka yang sudah ditangkap. Kasus ini, menurut dia, harus diungkap setuntas-tuntasnya.


PRAGA UTAMA

Berita Terpopuler


Siswa TK Internasional Diduga Alami Pelecehan
Modus Pelecehan Seksual Murid TK Internasional
Bocah Korban Pelecehan: Stop, Please Don't Do That
Pelaku Sodomi Murid TK Internasional Berkomplot

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

35 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

37 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

39 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

40 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

42 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

54 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

58 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

59 hari lalu

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

59 hari lalu

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya