TEMPO.CO, Jakarta - Polisi belum menemukan kaitan dua terduga pelaku lain dengan kasus pelecehan seksual terhadap siswa sebuah sekolah internasional di Jakarta Selatan. "Untuk dua orang, penyelidikan sudah dilakukan, tapi belum cukup unsur pidana di dalamnya," ujar juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Selasa, 16 April 2014.
Dia menyatakan penyelidikan dilakukan dengan melakukan tes laboratorium terhadap kedua terduga pelaku, Zaenal dan Anwar. Keduanya juga bekerja sebagai petugas kebersihan di sekolah korban. "Hasilnya masih kami tunggu, butuh waktu," ujarnya.
Sebelumnya, lewat pemeriksaan laboratorium, polisi bisa menjerat Agun dan Awan. Keduanya terbukti melakukan pelecehan seksual pada korban karena ditemukan adanya bakteri yang sama di tubuh korban dan pelaku. Hal ini yang akan dikejar polisi untuk mendalami tuduhan kepada dua terduga pelaku.
Kemarin, identifikasi telah dilakukan pada keduanya oleh korban di area sekolah. Namun, dalam proses identifikasi kemarin, korban belum meyakini keduanya adalah orang yang ikut bertanggung jawab atas pelecehan terhadap dirinya.
Salah seorang siswa sekolah di Jakarta Selatan menjadi korban pelecehan seksual oleh tiga orang petugas kebersihan. Kejadian tersebut berlangsung Maret lalu. Saat itu, korban yang hendak buang air kecil mendapat perlakuan tak senonoh sehingga kini harus mendapat trauma berat dan tak berani kembali datang ke sekolahnya. Rupanya dari pengakuan korban, korban tak hanya dilecehkan. Korban juga mengaku pernah dipukuli oleh para pelaku bila permintaan mereka tak dipenuhi. (Baca: Bocah Korban Pelecehan: Stop, Please Don't Do That )