Calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo membagikan stiker kepada warga dan penjual saat berkunjung di Pasar Cipanas Puncak, Jawa Barat (29/03). TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meresmikan Terminal Bus Dalam Kota Manggarai. Jokowi--sapaan sang Gubernur--tiba di lokasi terminal sekitar pukul 16.00 bersama Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar serta jajarannya. Dia langsung menandatangani prasasti peresmian. (Baca: Jokowi Resmikan Terminal Manggarai)
Jokowi mengaku puas dengan hasil revitalisasi Terminal Manggarai ini. Dia berjanji, dalam waktu dekat, semua terminal bus kota yang ada di Jakarta akan dipercantik.
"Semuanya nanti akan dibuat kayak gini. Lihat saja eskalatornya, besar, lantainya bersih dan dibuat bertingkat," kata Jokowi setelah meresmikan Terminal Manggarai, Rabu, 16 April 2014. "Ini merupakan prototipe bagi terminal-terminal lain."
Jokowi mengatakan terminal ini hanya tinggal disempurnakan dengan menghubungkannya dengan Stasiun Manggarai. "Nanti juga akan kami lengkapi jalan penghubung langsung ke stasiun. Kalau pintu stasiunnya sudah jadi, maka akan terkoneksi semua." (Baca: RevitalisasiTerminal Manggarai Perlu Konektivitas)
Adapun biaya revitalisasi terminal ini menghabiskan dana sekitar Rp 12,55 miliar. Dengan fasilitas restoran, kantor kepala terminal, tiga unit eskalator, dan satu elevator, terminal ini dibangun di atas lahan seluas 1.021,49 meter persegi. Terminal ini memuat tiga jalur bus dalam kota serta angkot dan satu jalur bus Transjakarta. Setelah menyelesaikan pembangunan Manggarai, pemerintah DKI akan menggarap enam terminal lain, yakni Terminal Pinang Ranti, Kalideres, Kampung Rambutan, Klender, Muara Angke, dan Rawamangun. (Baca: Terminal Manggarai Disulap Mirip Bangunan Kolonial)
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
11 jam lalu
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.