Kerumunan ratusan penumpang KRL Commuter Line yang berunjukrasa dengan menahan kereta Argo Parahyangan yang melintas di stasiun Bekasi (17/4). ANTARA/Paramayuda
TEMPO.CO, Bekasi - Ribuan penumpang kereta rel listrik (KRL) akan melumpuhkan kembali Stasiun Bekasi jika manajemen tidak menempati janjinya. Hal itu termaktub dalam petisi yang disampaikan roker (rombongan kereta, julukan bagi para penumpang kereta komuter Jabodetabek) yang disampaikan Kamis siang, 17 April 2014. (Baca: Penumpang KRL Bekasi Duduki Rel Jalur Luar Kota)
Sejak Kamis pukul 07.45 WIB, para roker menyandera kereta Argo Dwipangga yang hendak menuju Solo dan kereta lainnya. Langkah itu dilakukan karena kepala stasiun tidak juga memberangkatan kereta komuter yang menuju Stasiun Jakarta Kota. Padahal sejak pukul 05.00 WIB penumpang sudah memenuhi Stasiun Bekasi untuk berangkat kerja atau sekolah di Jakarta.
Puluhan anggota TNI dan Polri menjaga unjuk rasa dan penyanderaan yang melumpuhkan Stasiun Bekasi itu. Para penumpang jengkel karena peristiwa semacam ini selalu terjadi, di mana prioritas lebih diutamakan untuk kereta yang menuju Jawa.
Aksi penyanderaan baru berakhir empat jam kemudian, setelah direksi PT Kereta Api Indonesia dan anak perusahaannya, PT KAI Commuter Jabodetabek datang ke Stasiun Bekasi. (Baca: Penumpang KRL Akhirnya Lepas Kereta Argo Dwipangga)
Para roker kemudian membuat petisi. Pertama, meminta Direksi PT KAI mengkaji kembali jadwal KRL dan memperbaiki fasilitasnya. Kedua, meminta PT KAI memprioritaskan jadwal perjalanan commuter line Bekasi-Jakarta ketimbang kereta yang mengarah ke Jawa. (Baca: KAI Diminta Serius Benahi KRL Jabodetabek)
Mereka mendesak Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, dan Menteri Perhubungan turun langsung menangani masalah ini. Apabila tuntutan ini tak dapat diselesaikan dalam kurun waktu tiga hari, pada Senin pekan depan, para roker mengancam melumpuhkan Stasiun Bekasi.
Wakil Direksi PT KAI Daop 1 Eddy Suryanto berjanji dalam waktu tiga hari ke depan pihaknya akan perbaiki pelayanan kereta api. "Mari sama-sama perbaiki layanan, sarana, dan jalurnya," kata Eddy melalui pengeras suara. (Baca:Bos KAI Minta Maaf kepada Penumpang KRL di Bekasi)