TEMPO.CO, Jakarta - Kekerasan seksual yang terjadi di Jakarta International School di Pondok Indah, Jakarta Selatan, terungkap atas pengakuan korban. Leo--bukan nama sebenarnya, 5 tahun, menyebut kekerasan seksual itu dilakukan "bapak" dan "mbak".
Seperti dilaporkan majalah Tempo edisi 21-27 April 2014 dalam rubrik hukum berjudul "Setelah Kapten Amerika Turun Tangan", Leo bercerita pada sang ibu bahwa ada ada orang yang kerap berbuat jahat terhadap dirinya. ”Mami, tolong bilang ke teman Mami yang polisi datang ke sekolahku karena ada bapak jahat di sekolah,” kata ibu korban, sebut saja Putri, kepada Tempo pekan lalu. Perempuan 40 tahun itu menirukan ucapan anak sulung dari dua anaknya hasil pernikahan dengan seorang pria warga negara Belanda.
Putri lalu membujuk Leo menceritakan yang dialaminya selama ini. Kepada sang ibu, Leo akhirnya bercerita bahwa ia kerap disiksa sejumlah “bapak” dan “mbak”--demikian ia menyebutnya. Menurut Leo, si “bapak” beberapa kali memasukkan penisnya ke lubang duburnya di toilet sekolah. Sedangkan si “mbak” memeganginya. (Baca: Bertambah, Korban Pelecehan Seksual di JIS)
Pengakuan Leo membuat Putri kaget bukan kepalang. Dia kemudian membawa Leo ke Rumah Sakit SOS dan Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan. Hasil visum menunjukkan, selain ada luka, di dubur anaknya ditemukan dua jenis bakteri. “Dia juga dinyatakan mengidap herpes kelamin,” ujar Putri dengan suara bergetar.