Pelecehan Seksual di JIS, KPAI: Ada Korban Lagi

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 27 April 2014 05:39 WIB

Kepala Sekolah JIS Timmothy Carr memberikan keterangan kepada media terkait William James Vahey, mantan guru JIS, yang ditetapkan sebagai tersangka paedofil oleh Federal Bureau of Investigation (FBI), di depan sekolah Jakarta International School (JIS), Jakarta, Rabu (23/4). TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta- Kasus kekerasan seksual terhadap siswa taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS) menemukan fakta baru. Laporan yang diterima Komisi Perlindungan Anak Indonesia menyatakan setidaknya ada dua korban lain yang pernah mengalami kekerasan seksual. "Pelakunya diduga tenaga pendidik," ujar Ketua KPAI, Asrorun Ni'am Sholeh, Jumat 25 April 2014. (Baca: Wawancara Khusus Kepala JIS: Kasus Ini Amat Berat)

Asrorun menjelaskan, temuan itu diperoleh setelah KPAI mendapatkan laporan dari para orang tua dan siswa yang mengaku pernah menjadi korban. Seorang korban diantaranya adalah siswa sekolah dasar dan sisanya siswa TK. "Keduanya saat ini masih aktif berlajar di sekolah tersebut," katanya. "Dengan demikian, total korban yang diketahui hingga kini mencapai tiga orang." (Baca: Pelecehan di TK JIS, Korban Baru Jadi Saksi Kunci)

KPAI mengaku sedang mendalami laporan tersebut secara bertahap. Upaya itu juga akan dikoordinasikan dengan proses penyidikan yang saat ini dilakukan aparat kepolisian. Menurut Asrorun, kasus yang muncul di sekolah tersebut tidak hanya berkaitan dengan masalah kekerasan seksual. Sejumlah guru di sekolah itu juga diketahui kerap memperagakan prilaku menyimpang seperti berciuman dengan sesama jenis.

"Berciuman dengan hasrat sudah masuk kategori pornoaksi. Ini jadi masalah besar karena dipertontonkan di depan siswa," kata Asrorun. Asrorun menduga prilaku itu muncul karena jaringan pelaku pedofil telah lama hidup dengan nyaman di lingkungan tersebut. Terlebih setelah FBI melaporkan adanya pelaku pedofil yang pernah mengajar di sekolah tersebut selama 10 tahun.

"Pengamanan di sekolah itu sangat ketat, jauh melebihi pengamanan di istana negara. Tapi yang terjadi bukanlah untuk melindungi para siswa, melainkan memelihara predator anak," kata Asrorun. KPAI menduga korban kekerasan seksual di sekolah itu jauh lebih banyak dari yang dilaporkan. Untuk itu, ia menyarankan agar para korban berani melaporkan kasus yang mereka alami ke pihak kepolisian.

Kasus ini terkuak atas laporan salah seorang orang tua murid. Sejumlah petugas kebersihan sekolah bertaraf internasional itu diduga melakukan kekerasan seksual terhadap anaknya yang masih duduk di taman kanak-kanak. Polisi lantas menetapkan dua orang tersangka. Di saat bersamaan, Kementerian Pendidikan membekukan proses belajar-mengajar untuk tingkat TK sekolah tersebut karena belum memiliki izin.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh, mengaku telah meminta Kepala Kepolisian, Jenderal Sutarman, untuk menuntaskan masalah tersebut. Menurut dia, bobot kasus ini jauh lebih berat ketimbang kisruh keterlambatan naskah UN seperti yang terjadi pada tahun 2013. "UN itu cuma masalah teknis-manajemen. Tapi ini menyangkut masa depan anak dan nilai-nilai kemanusiaan," katanya.

RIKY FERDIANTO

Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo


Berita terpopuler lainnya:
Wawancara Khusus Kepala JIS: Kasus Ini Amat Berat
Prabowo-Hatta Dideklarasikan di Grahadi Surabaya
Aceng Fikri ke Senayan, Menteri Linda Tercengang

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

34 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

36 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

38 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

39 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

41 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

52 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

57 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

58 hari lalu

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

58 hari lalu

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

59 hari lalu

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya