TEMPO Interaktif, Jakarta:Dinas Perhubungan Kota Bekasi menggelar rapat bersama dengan Organisasi Perusahaan Angkutan Darat (Organda) Bekasi untuk membahas kenaikan tarif angkutan menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). "Rapat akan dilaksanakan hari ini, tapi belum mulai," kata Kepala Pengendali Operasional Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Tri Adhianto, Kamis (3/3).Menurut Tri, pemerintah belum menyetujui kenaikan tarif angkutan umum yang ditetapkan secara sepihak oleh sejumlah pengemudi dan pemilik angkutan. Pada rapat kali ini, kata dia, pemerintah berharap mendapatkan masukan dari para pengusaha dan Organda. "Masukan mereka akan kami kaji apakah realistis, atau tidak," ujar Tri.Para pengusaha dan Organda, menurut Tri, diharapkan mengusulkan besaran nilai tarif baru yang dikehendaki. Besaran tarif yang diusulkan nantinya akan dipertimbangkan agar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan semua pihak. "Pengusaha, pengemudi, dan masyarakat pengguna jasa angkutan tidak boleh dirugikan," kata dia. Dalam menentukan tarif, kata Tri, Dinas Perhubungan Kota Bekasi akan mengacu pada pengarahan Departemen Perhubungan bahwa kenaikan tarif tidak boleh melebihi 10 persen. Besarnya kenaikan akan disesuaikan dengan tarif dasar yang berlaku. "Misalnya, jika tarif sebelumnya Rp 1.000, paling naik jadi Rp 1.100," kata dia.Menurut Tri, pengaruh kenaikan harga BBM terhadap biaya operasional kendaraan umum sebenarnya tidak seberapa. Dampak besarnya pada biaya operasional baru terasa jika ada kenaikan harga suku cadang kendaraan. "Dampak naiknya BBM itu kecil, dampak besarnya di pengadaan komponen," ujar Tri.Jika rapat membuat kesepakatan, hasilnya akan diserahkan kepada wali kota. Nantinya, wali kota yang akan mempertimbangkan perlu tidaknya perubahan tarif angkutan itu. Seperti diberitakan, meski belum ada kepastian dari pemerintah, sejumlah pengemudi angkutan telah menaikkan tarif sepihak. Angkutan Koasi 21 A jurusan Pondok Gede-Kampung Rambutan menaikkan tarif sebesar Rp 500. Begitu juga dengan angkutan Koasi 09 B jurusan Babelan-Terminal Bekasi. Para pengemudi menaikkan tarif jadi Rp 500 sejak 1 Maret lalu. Siswanto-Tempo