TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok akan mengganti standar survei kemiskinan di Jakarta. Mantan Bupati Belitung Timur ini akan mengubahnya dengan mencantumkan standar Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dalam survei kemiskinan di Jakarta. (Baca: Ahok 'Kapok' Ngutang di Proyek MRT)
Menurut dia, selama ini survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik hanya menggunakan standar kalori yang indikatornya dengan penghasilan Rp 344 ribu per bulan sudah dianggap tidak miskin. "Anda punya penghasilan segitu dan dianggap tidak miskin, ya kami tidak mau, kami akan ubah," kata Ahok, Selasa, 29 April 2014. (Baca: Ahok Tuding Iklan Win-HT di Bus Tak Bayar Pajak)
Mantan Bupati Belitung Timur ini tidak yakin dengan survei yang dilakukan BPS. Dalam survei BPS, kata Ahok, jumlah orang miskin di Jakarta hanya kisaran 300 ribuan orang. "Jumlah penerima KJP dan akses kesehatan di DKI saja lebih dari itu, kan tidak masuk akal." (Baca: Ahok: Kita Beragama tapi Tak Bertuhan)
Ahok meminta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DKI Jakarta dan BPS membuat survei kemiskinan berdasarkan kebutuhan hidup layak. Dia tidak peduli jika survei KHL itu dibuat, maka jumlah orang miskin di Jakarta semakin bertambah sampai 60 persen.
"Tentunya makin melonjak, karena kan yang tadinya jumlah kemiskinan di Jakarta yang hanya 3,5 persen itu standarnya hanya kebutuhan kalori," ujarnya. "Kalau ada orang yang ngomong semasa pemerintahan Jokowi-Ahok kemiskinan makin bertambah, ya kami masa bodo, karena kami kan mengubah standar dengan menampilkan KHL, supaya rakyat di bawah merasa lebih baik. Menurut saya hidup di Jakarta dengan penghasilan di bawah dua juta itu sudah dikatakan miskin."
Untuk itu, Ahok menegaskan kepada Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan agar segera melakukan mapping di setiap wilayah untuk mengetahui secara langsung kondisi riil peta kemiskinan. "Sehingga penananganan kemiskinan bisa lebih gampang," ujarnya.
"Itu yang kami minta di tim kerja koordinasi ini jangan hanya rapat kayak koordinasi sekadar menghabiskan anggaran isi absen. Nah kita harus betul-betul punya data di setiap kelurahan dengan mengetahui presentase standar kebutuhan hidup layak."
REZA ADITYA
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler lainnya:
Istri Dipaksa Hadir, Akil: Dayak Saya Suruh Serbu!
Puluhan Orang Tua Siswa JIS Mengaku Terganggu KPAI
Andi Mallarangeng: Kementerian Keuangan Kebobolan 3-0
Berita terkait
Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono
22 jam lalu
PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?
Baca SelengkapnyaSelain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia
3 hari lalu
Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?
4 hari lalu
Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
4 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaImpor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik
5 hari lalu
BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.
Baca SelengkapnyaBPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
5 hari lalu
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.
Baca SelengkapnyaBPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan
5 hari lalu
BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.
Baca SelengkapnyaSurplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit
5 hari lalu
Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaTimur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak
5 hari lalu
Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaPenerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen
23 hari lalu
Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.
Baca Selengkapnya