JIS Pernah Tolak Harga Sewa Lahan Naik dari Rp 733  

Reporter

Rabu, 30 April 2014 07:27 WIB

Suasana taman hijau Jakarta International School (JIS) di Jakarta International School, Jakarta, (25/4). TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito mengatakan Pertamina pada masa lalu pernah menyewakan lahan kepada Jakarta International School (JIS) dengan harga murah. "Tapi itu dulu, sekarang sudah tidak lagi," ujarnya kepada Tempo, Senin, 28 April 2014. (Baca: JIS Pernah Sewa Tanah Pertamina Seharga US$ 10)

JIS pernah menyewa lahan milik Pertamina seluas 128 ribu meter persegi di Jalan Terogong, dekat dengan kawasan elite Pondok Indah, Jakarta Selatan. Sekolah internasional ini hanya membayar US$ 10 atau sekitar Rp 11.100 (kurs pada saat itu Rp 1.110 per dolar AS) untuk 15 tahun.

Dikutip dari majalah Tempo edisi 13 Juli 2003, sewa lahan super murah itu diteken antara Pertamina dan JIS pada 11 Juli 1985. Disebutkan bahwa penyewa menyerahkan kompensasi sebesar US$ 10. Perjanjian yang ditandatangani Toerki Witoelar mewakili Pertamina dan Thomas C. Kessinger dari JIS itu berlaku sejak 1 April 1985 hingga 30 April 2000. (Baca:Imigrasi: Izin Guru JIS Tak Bermasalah)

Menurut Adiatma, pada 2000 Pertamina meminta JIS untuk meneken kontrak ulang penyewaan lahan. Awalnya, pimpinan sekolah menolak dengan alasan terikat perjanjian sebelumnya. Namun, Pertamina tak kehabisan akal dengan menyodorkan dua pilihan: negosiasi ulang harga kontrak atau JIS membeli lahan seharga Rp 20 miliar. Akhirnya, pihak JIS bersedia melakukan kontrak ulang sewa lahan. "Harganya menjadi Rp 1 miliar per tahun," kata Adiatma.

Pertamina, kata dia, sempat mendapatkan setoran dari harga sewa sampai 2008. Setelah itu, aset berupa lahan yang disewakan kepada JIS dilepaskan kepada pemerintah. Alasannya, pelepasan aset karena Pertamina berkonsentrasi kepada kepada bisnis hulu dan hilir minyak dan gas. "Aset yang tidak terkait dengan bisnis inti harus dilepaskan sesuai ketentuan," katanya.

ALI NUR YASIN

Terpopuler
Hatta Rajasa: Stok Pangan Cukup
Sektor Telekomunikasi Dilaporkan Paling Melanggar
Hary Tanoe Masih Bergeming Soal Laporan Tutut
Tiket Kereta Mudik Habis, Masih Ada Alternatif



Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

33 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

36 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

37 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

39 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

41 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

52 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

57 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

57 hari lalu

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

58 hari lalu

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

59 hari lalu

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya