Prosedur Penyaluran Dana Kompensasi Belum Jelas

Reporter

Editor

Kamis, 3 Maret 2005 21:29 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Walaupun banyak warga masyarakat yang mengetahui adanya rencana pengucuran dana kompensasi pengurangan subsidi bahan bakar minyak oleh pemerintah, tetapi banyak yang tidak mengerti prosedurnya. Pengamatan Tempo juga menunjukkan banyak program sosial sebelumnya seperti beras untuk rakyat miskin (Raskin) dan Kartu Jaring Pengaman Sosial Keluarga Miskin (JPK-Gakin), prosedurnya tidak jelas. Saeni, staf pendataan kelurahan Duren Tiga mengaku belum melakukan pendataan. Menurutnya, sudah ada arahan dari walikota dan camat tetapi belum ada perintah pendataan. Masalahnya, berdasarkan pengalam sebelumnya, pihak kelurahan tidak melakukan pendataan. "Jadi kita juga bingung," katanya, Kamis (3/3).Untuk Kartu Gakin misalnya, menurut Saeni, pihak kelurahan tidak memiliki wewenang mendata. Pendataan dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) langsung ke RT/RW setempat untuk kemudian diserahkan ke Dinas Kesehatan Kotamadya. Saeni menyatakan sebenarnya kelurahan sudah mulai melakukan pendataan akhir tahun lalu untuk kepentingan penyaluran kartu sehat dari Departemen Kesehatan. "Tapi saya tidak tahu apakah prosedur penyaluran kompensasi pengurangan subsidi BBM itu memang lewat kelurahan atau tidak," katanya. Selama ini, pihak kelurahan hanya membantu dalam verifikasi yang dilakukan puskesmas setempat dibantu RT/RW. Hal ini, diakui Saeni, menimbulkan beberapa masalah, seperti ada sebagian warga yang namanya tidak masuk dalam daftar yang disusun BPS. "Ini karena banyak petugas pendataan BPS yang tidak bekerjasama dengan RT/RW setempat sehingga beberapa warga yang sebenarnya layak ternyata tidak masuk," katanya.Akibatnya, banyak warga yang datang kemari untuk meminta agar didaftar. Menanggapi permintaan tersebut, biasanya kelurahan kemudian meminta pengantar dari RT/RW dan Puskesmas untuk kemudian, dengan pengantar dari kelurahan, warga datang ke Dinas Kesehatan.Adapun mengenai kriteria keluarga miskin, kata Saeni, menggunakan kriteria yang umum yakni keluarga dengan penghasilan yang rendah, ada anak yang putus sekolah, janda dan anak yatim yang tidak memiliki penopang ekonomi dalam keluarga atau kepala keluarga yang menganggur. Menurut Ari Pujianto, Koordinator Penelitian /Urban Poor Consortium/, prosedur penyaluran jaminan sosial seringkali menyimpang. Ia mempersoalkan aspek legalitas yang menonjol dalam prosedur memperoleh fasilitas sosial tersebut. "Bagaimana dengan anak-anak jalanan dan kaum miskin kota yang hidup di kolong-kolong jembatan, terminal dan lainnya," katanya. Selain itu, menurut Ari, terdapat ketidakjelasan dalam kriteria orang miskin. Tiap-tiap kelurahan misalnya, memiliki kriteria berbeda mengenai orang miskin. Dan kecenderungan yang terjadi, pihak aparat wilayah hanya mencari penduduk miskin di daerahnya tanpa melihat kriterianya. "Padahal tingkat kemakmuran tiap kelurahan bisa berbeda," katanya. Ia menekankan langkah pengawasan dan evaluasi penyaluran dana kompensasi pengurangan subsidi BBM yang sudah ditetapkan. Ini untuk memastikan apakah pemberian fasilitas sosial telah sampai kepada warga yang tepat dan memenuhi tujuannya. "Masalahnya, dari tahun ke tahun, tidak ada pengawasan dalam penyaluran fasilitas sosial," katanya. Amal Ihsan

Berita terkait

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

3 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

10 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

14 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

15 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

16 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Tony Blair dan Prabowo Subianto berdiskusi membahas isu-isu global dan strategi untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

20 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

31 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

Muhadjir Effendy menyebut program perlinsos ditujukan untuk menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

31 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

Tak hanya Muhadjir, tiga menteri lain juga turut memberikan keterangan terkait bansos di sidang sengketa pilpres hari ini.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

38 hari lalu

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

Nicke Widyawati mengatakan Pertamina tidak hanya mengejar keuntungan. Sudah dua bulan perusahaan menahan kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

38 hari lalu

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan mengatakan Pertamina menahan harga BBM dengan mempertimbbangkan kondisi daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya