TEMPO.CO, Jakarta - Mobil dinas Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail menabrak seorang pengendara sepeda motor pada Senin, 12 Mei 2014. Tasman Rosyid, 44 tahun, seorang mandor bangunan, kini masih terbaring di rumahnya karena luka yang dialaminya akibat kecelakaan itu.
"Masih sakit semua, tapi sudah bisa jalan sedikit-sedikit," kata Tasman ketika ditemui Tempo di rumahnya, Gang Rukun III Nomor 57 RT 3 RW 22, Kampung Sidamukti, Cilodong, Depok, Selasa, 20 Mei 2014.
Tasman mengisahkan kecelakaan yang menimpanya sepekan lalu itu. Menurut dia, peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Sawangan, tepatnya di sekitar simpang Kodim, Mampang. "Saat itu saya lihat ada motor gede dengan suara sirene. Kirain motor itu sendiri," ujarnya.
Tasman yang mengira sepeda motor itu hanya melaju sendiri tetap mengendarai sepeda motornya seperti biasa. Saat sepeda motor itu melewatinya, Tasman hendak menyalip angkutan kota yang berhenti di depannya lewat kanan jalan. Ketika ia menyalip, tiba-tiba saja mobil yang ditumpangi Wali Kota itu menabrak knalpot sepeda motornya hingga terjatuh. "Saya terpental ke kanan, motor di bawah bumper mobil," katanya.
Ayah tiga anak ini mengaku tidak sadar ketika dirinya tiba-tiba terpental dari sepeda motor. "Spontan saja," katanya. Namun dia mengaku sangat sadar ketika ditabrak. Dia langsung berdiri kembali dan berjalan pincang ke sisi jalan. "Di situ saya merasa sakit saja, kaki pincang."
Sepeda motor Tasman kemudian ditarik oleh warga dari jalan. Setelah berhenti sesaat, mobil yang ditumpangi Nur Mahmudi itu kembali melaju. Tasman mengaku tidak tahu apakah Wali Kota saat itu ke luar mobil atau tidak. "Tapi saya hanya dengar ada orang yang bilang itu mobil Wali Kota."
Seorang anggota patroli pengawal yang diketahui bernama Ari kemudian memeriksa kondisi Tasman. Saat itu Tasman tak merasakan sakit pada tubuhnya. "Memang enggak ada apa-apa pas jatuh," katanya.
Namun sesampai di rumah, dia merasakan sakit pada sekujur tubuhnya. Setelah itu Tasman memutuskan ke rumah sakit. "Hasil rontgen menyatakan dua jari kaki patah, kalau tulang rusuk tidak."
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Kristanto Yoga membenarkan peristiwa itu. Saat itu iring-iringan Wali Kota melintas dari arah utara menuju selatan. Dengan urutan, pengawal di bagian depan, kemudian kendaraan yang ditumpangi Wali Kota, lalu di belakangnya ada kendaraan Dinas Perhubungan. "Itu rangkaian resmi, dan sudah ada sirene," katanya.
ILHAM TIRTA
Berita Terpopuler:
Aburizal Terima Tawaran Menteri Utama dari Prabowo
Merchandise Beracun Piala Dunia Ada di Indonesia
20 Siswa SMA dengan Nilai Ujian Nasional Tertinggi
Pengamat: Hanya Dua Poros Capres, Jokowi Untung