TEMPO.CO, Jakarta: Ibu korban kedua pelecehan seksual di Jakarta International School (JIS) mengaku terpaksa pindah dari Indonesia karena intimidasi yang dilakukan pihak sekolah. Intimidasi dilakukan justru setelah orang tua melaporkan bahwa anaknya juga menjadi korban pelecehan. “Saya ketakutan setelah saya tahu siapa kepala keamanan JIS,” kata ibu korban kepada Tempo, Jumat pekan lalu. (Baca: JIS Tuntut PT ISS Indonesia)
Intimidasi itu, menurut sang ibu terjadi beberapa hari setelah dirinya melaporkan pelecehan seksual yang terjadi di JIS. Saat itu, menurut dia, pihak JIS diwakili oleh Kepala Sekolah JIS Timothy Carr, Kepala Sekolah TK JIS Elsa Donohue, serta Kepala Keamanan JIS Chris McCann.
Perempuan berdarah Jerman ini mengatakan bahwa awalnya pihak JIS menunjukkan respons yang baik setelah dirinya menunjukkan pelaku kekerasan terhadap anaknya yang merupakan petugas keamanan di sana. Awalnya, JIS berjanji tak akan memperkerjakan lagi petugas keamanan itu. Namun, janji itu dilanggar oleh JIS. “Beberapa hari setelah saya melapor, suami saya melihat bahwa satpam itu hanya dipindahkan posnya saja,” ujarnya. (Baca: Empat Guru JIS Akan Segera Diperiksa)
Kejadian ini, kembali dilaporkan oleh suaminya kepada pihak JIS. Saat itu, Kepala Sekolah JIS Timothy Carr mengaku bersalah atas kejadian itu dan berjanji akan benar-benar memecat petugas keamanan itu. Namun, reaksi berbeda justru ditunjukkan oleh Kepala Keamanan JIS, Chris McCann. Melalui telepon, sang ibu mengaku diintimidasi oleh Chris. “Dia bilang, 'Anda merasa aman di Indonesia? Saya tahu rumah Anda tidak ada sekuritinya',” katanya.
Setelah mendapat telepon itu, perempuan itu mencoba mencari tahu siapa Chris. Berdasarkan data di situs JIS dan informasi sejumlah rekannya, sang ibu menemukan bahwa Chris adalah bekas tentara Australia yang memiliki spesialisasi penembak jitu. “Saya merasa terancam dan kami akhirnya memutuskan pindah dari Indonesia." (Baca: Pencopotan Dirjen PAUD Hambat Pengusutan Kasus JIS)
FEBRIYAN
Berita lainnya:
Layanan Satu Pintu, Ahok: Petugas Wajib Serba bisa
Bus Pariwisata Terbakar di Puncak
Kompolnas: Rutan Polres Depok Tidak Manusiawi
Berita terkait
Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental
23 hari lalu
Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.
Baca SelengkapnyaKomnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah
29 Desember 2023
Kasus kekerasan terhadap anak terbanyak tahun ini adalah kekerasan seksual
Baca SelengkapnyaViral Kasus KDRT Dialami Dokter Qory, Begini Ancaman Hukuman Bagi Pelaku KDRT
18 November 2023
Belakangan ramai di media sosial kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami dokter Qory. Apa hukuman bagi pelaku KDRT?
Baca SelengkapnyaDeddy Mizwar dan Nenek Ariel Tatum Pemeran Film Arie Hanggara, Kisah Tragis Bocah 7 Tahun
10 November 2023
Kematian anak berusia 7 tahun karena disiksa orang tuanya diangkat ke layar lebar. Film Arie Hanggara dibintangi Deddy Mizwar dan nenek Ariel Tatum.
Baca SelengkapnyaDokter di Makassar Jadi Tersangka Usai Aniaya Balita, Berikut Pasal-Pasal Kekerasan Terhadap Anak
4 Agustus 2023
Seorang dokter di Makassar ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap anak. Pahami pasal-pasal kekerasan terhadap anak.
Baca SelengkapnyaAnak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Dapat Pendampingan Psikologi dan Hukum
7 Februari 2023
Pemerintah Kota Depok akan memberikan pendampingan psikologis dan hukum karena anak yang disiram air panas oleh ibunya sendiri itu trauma.
Baca SelengkapnyaAnak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Alami Luka Bakar Grade 2
7 Februari 2023
Peristiwa KDRT yang dialaminya itu diduga membuat korban, warga Cipayung Depok, trauma.
Baca SelengkapnyaBerikut Langkah Hukum yang Dapat Ditempuh saat Anak Menjadi Korban Bullying
20 November 2022
Saat anak menjadi korban bullying, orang tua dapat melaporkan pelaku ke Komnas HAM dan polisi dengan membawa bukti dari peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaKekerasan terhadap Anak Marak, Perhimpunan Perempuan: Seharusnya Aman dan Nyaman
8 Agustus 2022
Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) mengedukasi warga DKI Jakarta untuk mencegah kekerasan terhadap anak dengan segala bentuknya.
Baca SelengkapnyaTangerang dan Depok Raih Predikat Kota Layak Anak Kategori Nindya
24 Juli 2022
Ada beberapa poin penting yang menyebabkan Kota Tangerang meraih predikat Kota Layak Anak 2022.
Baca Selengkapnya