BMKG: Masyarakat Tidak Perlu Khawatir El Nino

Reporter

Sabtu, 14 Juni 2014 06:15 WIB

Petani mulai menyedot dan mengatur pembagian air ke area pertanian mereka di Desa Ciparay, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jumat (7/8). Diperkirakan musim tanam akan mundur sebulan akibat dampak perubahan iklim mendadak El Nino. TEMPO/Prima Mul

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Andi Eka Sakya mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir akan fenomena El Nino 2014. "Untuk tahun ini, El Nino diperkirakan masuk kategori lemah," ujar Andi di Jakarta, Jumat, 13 Juni 2014.

Kekhawatiran masyarakat umum akan dampak El Nino tahun ini dipicu oleh adanya analisis kemiripan anomali suhu muka laut (SST) dan ketinggian permukaan laut (SSH) dengan apa yang terjadi pada 1997. Namun BMKG melihat angka uap air di sekitar Indonesia sampai bulan Juni ini masih cenderung tinggi, yang mengindikasikan bahwa dampak kekeringan dari El Nino tahun ini tidak akan seekstrem 1997 seperti yang ditakutkan.

"Tetapi kami masih akan terus mengobservasi lagi," ujar Andi.

El Nino 2014 diperkirakan mulai aktif sekitar Juli-Agustus 2014, dengan angka indeks Nino 0,38 pada bulan Juli dan 0,63 pada bulan Agustus. "Tertinggi di November, yaitu 0,91, dan masuk pada kategori moderat," ujar Andi. (Baca: Fenomena El Nino Tiba di Indonesia Juli Mendatang)

Suhu permukaan laut -0,5 s/d +1,5 yang masuk dalam kategori hangat dan menunjang banyaknya uap air. Dampak kering baru akan dirasakan pada puncak musim kemarau, yaitu bulan Agustus nanti, dengan suhu rata-rata 32-35 derajat Celsius.

Menurut Deputi Bidang Klimatologi Widada Sulistya, dampak El Nino hanya berupa penurunan curah hujan dan kekeringan. "Bisa juga ada kemunduran awal musim hujan tahun 2014/2015," ujarnya.

Dampak ini pun akan lebih banyak terasa di daerah Indonesia bagian timur. Sedangkan bagian barat tidak akan terkena efek apa pun. (Baca: Banjir dan El Nino, Petani Bakal Kian Terpuruk)

Untuk mengantisipasi hal ini, masyarakat diimbau agar mempersiapkan bumbung atau area penampung air hujan agar saat musim kering tidak kesulitan mencari stok air. Beberapa instansi pemerintah disarankan untuk mulai merencanakan proses hujan buatan. "Mumpung awan masih banyak," ujar Andi. (Baca: El Nino, Pemerintah Siapkan Rp 2 Triliun)

URSULA FLORENE SONIA

Terpopuler:
Sekab: JK Minta Rumah di Brawijaya ke SBY

JK Minta Rumah, Sudi Silalahi Tak Tahu Batas Harga

Sukacita Neymar Bikin Gol di Debut Piala Dunia

Imparsial Desak Prabowo Dibawa ke Peradilan HAM

Ini Situs Tak Layak yang Sering Dikunjungi Anak








Berita terkait

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

7 jam lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

8 jam lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

9 jam lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan Tebal Hingga Hujan Ringan

12 jam lalu

BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan Tebal Hingga Hujan Ringan

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini, 30 April 2024, berawan tebal hingga hujan ringan.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

12 jam lalu

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

Prediksi cuaca dari BMKG menyebut Jabodetabek seluruhnya cerah berawan pada pagi ini, Kamis 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

1 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

1 hari lalu

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

UTBK yang berlangsung dalam satu hingga dua gelombang mulai 30 April-7 Mei 2024, kemudian 14-20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

1 hari lalu

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 3,7 mengguncang wilayah sekitar Priangan Timur bagian selatan.

Baca Selengkapnya

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

1 hari lalu

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

Nama ketua RT ini ikut mencuat bersama inisiatif Pusat Percontohan Pencegah Krisis Planet di jalan gang di permukimannya yang dicatat MURI.

Baca Selengkapnya

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

1 hari lalu

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

Dampak gempa M6,2 di Garut tersebar di 24 kecamatan. Kerugian lebih dari Rp 2 miliar.

Baca Selengkapnya