TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sekolah Jakarta International School Timothy Carr meragukan proses penyidikan Kepolisian Daerah Metro Jaya terhadap para staf pengajarnya. Ia tak melihat penyidikan kasus ini sesuai dengan prosedur. (Baca: Geledah JIS, Polisi Temukan 11 Barang Bukti)
“Sepengetahuan kami, ketika penegak hukum mewawancara anak-anak, mereka seharusnya memiliki skill khusus, profesional, untuk mendapatkan hasil yang benar. Kami tidak tahu apakah prosedur seperti itu sudah dilakukan atau tidak,” ujarnya, Jumat pekan lalu, 13 Juni 2014.
Polda Metro Jaya pekan lalu mencekal empat guru JIS karena diduga terlibat dalam aksi pelecehan seksual terhadap tiga murid taman kanak-kanak di sana. Keempat orang ini sebenarnya sudah masuk daftar deportasi Direktorat Jenderal Imigrasi karena pelanggaran izin tinggal. (Baca: LPSK Harus Prioritaskan Korban Pelecehan di JIS)
Tim membantah bahwa para staf pengajarnya itu terlibat dalam aksi pelecehan seksual. Dia justru menuding bahwa tuduhan yang disangkakan kepada anak buahnya tersebut tak beralasan. Dia juga menyatakan polisi tidak memiliki bukti keterlibatan para staf pengajar itu. “Saya percaya dengan kredibilitas mereka, tudingan itu tak memiliki dasar dan bukti yang kuat,” ujarnya.
Menurut Tim, polisi tak bisa begitu saja menuding anak buahnya hanya berdasarkan keterangan yang didapat dari cerita seorang bocah. Dia pun meminta agar polisi melibatkan para profesional dari luar negeri yang memiliki kemampuan dan pengalaman dalam menangani kasus pelecehan seksual terhadap anak kecil.
“Namun, jika di Indonesia ada yang memiliki keahlian seperti itu, saya kira polisi harus melibatkannya. Karena ini sebuah kemampuan yang sangat jarang dimiliki,” ujarnya. (Baca: Ibu Korban Diintimidasi, Ini Jawaban JIS)
FEBRIYAN
Berita Terpopuler:
Kelompok Beratribut JAT Pukuli Slanker Solo
Penumpang Garuda Indonesia Meninggal di Udara
Jokowi Dianggap Terlalu Banyak Mengulang KJP-KJS
Putra Prabowo Mengaku Tak Pernah Dikritik Ayahnya
Berita terkait
10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi
34 hari lalu
Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.
Baca SelengkapnyaTanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya
36 hari lalu
Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set
38 hari lalu
Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.
Baca SelengkapnyaFakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang
39 hari lalu
Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual
41 hari lalu
KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi
52 hari lalu
Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti
57 hari lalu
Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan
Baca SelengkapnyaDatangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual
58 hari lalu
Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik
58 hari lalu
Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.
Baca SelengkapnyaYayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan
27 Februari 2024
Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual
Baca Selengkapnya