JIS Ragukan Prosedur Penyidikan Polisi  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Senin, 16 Juni 2014 11:15 WIB

Suasana ruang kerja kepala sekolah dan staff Jakarta International School (JIS) di Jakarta International School, Jakarta (25/4). TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sekolah Jakarta International School Timothy Carr meragukan proses penyidikan Kepolisian Daerah Metro Jaya terhadap para staf pengajarnya. Ia tak melihat penyidikan kasus ini sesuai dengan prosedur. (Baca: Geledah JIS, Polisi Temukan 11 Barang Bukti)

“Sepengetahuan kami, ketika penegak hukum mewawancara anak-anak, mereka seharusnya memiliki skill khusus, profesional, untuk mendapatkan hasil yang benar. Kami tidak tahu apakah prosedur seperti itu sudah dilakukan atau tidak,” ujarnya, Jumat pekan lalu, 13 Juni 2014.

Polda Metro Jaya pekan lalu mencekal empat guru JIS karena diduga terlibat dalam aksi pelecehan seksual terhadap tiga murid taman kanak-kanak di sana. Keempat orang ini sebenarnya sudah masuk daftar deportasi Direktorat Jenderal Imigrasi karena pelanggaran izin tinggal. (Baca: LPSK Harus Prioritaskan Korban Pelecehan di JIS)

Tim membantah bahwa para staf pengajarnya itu terlibat dalam aksi pelecehan seksual. Dia justru menuding bahwa tuduhan yang disangkakan kepada anak buahnya tersebut tak beralasan. Dia juga menyatakan polisi tidak memiliki bukti keterlibatan para staf pengajar itu. “Saya percaya dengan kredibilitas mereka, tudingan itu tak memiliki dasar dan bukti yang kuat,” ujarnya.

Menurut Tim, polisi tak bisa begitu saja menuding anak buahnya hanya berdasarkan keterangan yang didapat dari cerita seorang bocah. Dia pun meminta agar polisi melibatkan para profesional dari luar negeri yang memiliki kemampuan dan pengalaman dalam menangani kasus pelecehan seksual terhadap anak kecil.

“Namun, jika di Indonesia ada yang memiliki keahlian seperti itu, saya kira polisi harus melibatkannya. Karena ini sebuah kemampuan yang sangat jarang dimiliki,” ujarnya. (Baca: Ibu Korban Diintimidasi, Ini Jawaban JIS)

FEBRIYAN

Berita Terpopuler:
Kelompok Beratribut JAT Pukuli Slanker Solo
Penumpang Garuda Indonesia Meninggal di Udara
Jokowi Dianggap Terlalu Banyak Mengulang KJP-KJS
Putra Prabowo Mengaku Tak Pernah Dikritik Ayahnya

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

34 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

36 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

38 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

39 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

41 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

52 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

57 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

58 hari lalu

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

58 hari lalu

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya