Bogor Kesulitan Dana untuk Relokasi Korban Longsor

Reporter

Editor

Ali Anwar

Rabu, 18 Juni 2014 07:33 WIB

Rumah warga rusak terkena longsor akibat luapan sungai Cisadane di Neglasari, Tangerang, Banten, (24/1). Meluapnya sungai Cisadane akibat kiriman air dari Bogor dan sebanyak 5 rumah warga rusak dalam kejadian tersebut. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Bogor - Pemerintah Kabupaten Bogor mengaku kesulitan menyediakan tempat relokasi untuk semua korban bencana yang tersebar di 23 dari 42 kecamatan di Kabupaten Bogor. Akibatnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor hanya bisa memberikan bantuan tanggap bencana terhadap warga yang menjadi korban bencana alam.

"Kami terus terang mengalami kesulitan jika untuk merokasi semua warga yang tinggal di lokasi rawan bencana," kata Wakil Bupati Bogor Nurhayanti kepada Tempo, Selasa, 17 Juni 2014. (Baca: Longsor di Bogor, 9 Orang Tewas Tertimbun)

Ia mengatakan, hingga saat ini, pihaknya melalui BPBD masih melakukan upaya sosialisasi dan memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak menempati rumah yang berada di lokasi bencana. "Saat ini hanya bisa untuk terus melakukan sosialisasi agar tidak menempati lokasi rawan bencana," ujarnya.

Menurut Nurhayati, Pemerintah Kabupaten Bogor tahun ini mengalokasikan dana untuk tanggap darurat sebesar Rp 20 miliar. Namun dana tersebut bisa bertambah jika dibantu Pemerintah Provinisi Jawa Barat dan pusat. "Kalau ada dana lainnya, kita harus mengalokasikannya lagi dalam APBD," tuturnya.

Berdasarkan pemetaan yang dilakukan BPBD Kabupaten Bogor, lokasi tanah longsor yang mengakibatkan sembilan orang tewas di Kampung Neglasari RT 11 RW 4, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cariu, merupakan salah satu daerah rawan bencana.

"Sama dengan Kecamatan Sukamakmur yang juga rawan longsor karena daerahnya merupakan perbukitan," katanya. Agar pascabencana semua keluarga korban dapat hidup layak dan tidak menumpang di rumah saudara atau tetangganya yang lokasinya aman, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak pemerintah desa untuk mencari lokasi hunian sementara (huntara) bagi korban bencana.

"Karena ini prosesnya sangat lama, makanya kita akan membuat huntara bagi korban bencana. Hal yang sama juga dilakukan di Kecamatan Sukamakmur," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris BPBD Kabupaten Bogor Makmur Rozak mengatakan, dalam peristiwa tanah longsor tersebut terdapat lima rumah tertimbun tanah yang dihuni 17 orang. "Sementara hingga saat ini baru enam korban tewas yang sudah ditemukan, sedangkan tiga lainnya masih dalam proses pencarian," tuturnya.

M. SIDIK PERMANA

Terpopuler:

Olga Dikabarkan Mengidap Kanker Stadium 4

Cak Lontong: Saya Tidak Merasa Lucu

KPK Segel Ruangan Menteri PDT Sejak Senin Malam

Kantornya Disegel, Menteri PKB Dibidik KPK

















Advertising
Advertising

Berita terkait

Pemerintah Kabupaten Bogor Minta Masyarakat Waspadai Hepatitis Akut

11 Mei 2022

Pemerintah Kabupaten Bogor Minta Masyarakat Waspadai Hepatitis Akut

Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor meminta masyarakat waspada hepatitis akut. Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Agus Fauzi mengatakan hepatitis akut sedang marak namun belum diketahui penyebab

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Bogor Fokus Penanggulangan Kemiskinan Akibat Pandemi Covid-19

9 Desember 2020

Kabupaten Bogor Fokus Penanggulangan Kemiskinan Akibat Pandemi Covid-19

Saat ini angka kemiskinan Kabupaten Bogor naik menjadi 9,26 persen dari sebelumnya 7,14.

Baca Selengkapnya

Longsor Sukajaya: Pemkab Bogor Bangun 2.704 Hunian Sementara

22 April 2020

Longsor Sukajaya: Pemkab Bogor Bangun 2.704 Hunian Sementara

Pemerintah Kabupaten Bogor membangun hunian sementara bagi warga Sukajaya yang menjadi korban longsor pada awal tahun ini.

Baca Selengkapnya

Cegah Virus Corona, PNS Bogor Hapus Absensi dengan Sidik Jari

18 Maret 2020

Cegah Virus Corona, PNS Bogor Hapus Absensi dengan Sidik Jari

Pemerintah Kabupaten Bogor menerapkan absensi manual untuk mencegah penularan virus Corona. Semula memakai absensi sidik jari.

Baca Selengkapnya

Bogor Rentan Longsor, Pemkab Akan Sisir Bangunan Warga

21 Februari 2020

Bogor Rentan Longsor, Pemkab Akan Sisir Bangunan Warga

Pemerintah Kabupaten Bogor akan menyisir bangunan warga yang rawan terkena longsor.

Baca Selengkapnya

Korban Longsor Sukajaya Butuh Rp 105 M untuk Pemulihan

15 Februari 2020

Korban Longsor Sukajaya Butuh Rp 105 M untuk Pemulihan

Pemkab Bogor meminta dana bantuan kepada Gubernur Jawa Barat untuk pembangunan infrastruktur pasca longsor Sukajaya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Relokasi Korban Longsor, Pemkab Siapkan 81 Ha Lahan

5 Februari 2020

Jokowi Minta Relokasi Korban Longsor, Pemkab Siapkan 81 Ha Lahan

Presiden Jokowi minta korban longsor Sukajaya pindah dari daerah rawan. Bupati Bogor sudah menyiapkan lahan.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.

Baca Selengkapnya