TEMPO Interaktif, Jakarta:Penyaluran beras miskin di DKI Jakarta mengalami hambatan. Salah satu daerah terjadinya tunggakan realisasi beras miskin di Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur sebesar Rp 31,7 juta pada tahun 2000. Wakil Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo minta tunggakan ini diusut.Asisten Kesejahteraan Masyarakat DKI Rohana Manggala menyatakan, tunggakan ini terjadi karena kelurahan Bidara Cina terkena banjir pada waktu itu. "Lagipula, kelurahan itu kan termasuk kelurahan miskin,"kata Rohana. Karena itu, Pemerintah DKI tidak bisa menagih tunggakan itu.Tapi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo meminta tunggakan ini diusut. "Walaupun kelurahan miskin, harus diusut siapa orang yang terlibat? Ini untuk pelajaran," kata Fauzi.Menurut Rohana, pihaknya sudah menyalurkan beras sepanjang tahun 2005 ini. Pada bulan Januari, Pemerintah DKI sudah menyalurkan 2.168.180 kilogram, bulan berikutnya tersalur beras sebesar 2.158.680 kilogram dan 1.944.520 kilogram beras tersalur pada bulan Maret. Pada tahun 2005 ini, menurut Rohana, alokasi beras miskin mencapai 28.278.000 kilogram. Beras sebanyak ini akan disalurkan kepada 117.825 keluarga miskin di DKI. Pada tahun 2004 alokasi beras miskin mencapai 27.078.000 kilogram. Tapi hanya 27.077.720 kilogram yang tersalur. "Jadi ada sisa sebanyak 280 kilogram,"katanya.Hingga 29 Maret 2005 stok beras mencapai 8.802 ton. Rencananya, Jawa Tengah masih akan memasok beras sebanyak 5 ribu ton. Diperkirakan kebutuhan beras DKI akan mencukupi selama 6 bulan hingga September nanti. Selain itu, bantuan beras untuk masyarakat miskin perkotaan yang tidak mempunyai KTP DKI masih berlangsung sebanyak 2.400 ton per bulan.Multazam