Kronologi Penganiayaan di Kegiatan Sabhawana SMA 3  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 7 Juli 2014 13:05 WIB

Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Jakarta di kawasan Setiabudi, Kuningan, Jakarta Selatan. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Perlindungan Anak mengetahui kronologi kasus dugaan penganiayaan terhadap Arfiand Caesary Alirhami, 16 tahun, siswa SMA 3 Jakarta Selatan, saat mengikuti kegiatan pencinta alam Sabhawana.

Ketua Komnas Anak Arist Merdeka Sirait menjelaskan ekstrakurikuler Sabhawana mengadakan acara orientasi anggota baru pada tanggal 12-20 Juni 2014. "Mereka mengambil rute Cikajang-Cianjur-Tangkuban Perahu," kata Arist di kantornya, Jumat, 4 Juli 2014. (Baca: Begini Uji Fisik di Ekskul Sabhawana SMA 3)

Rombongan diikuti oleh 38 orang. Mereka terdiri dari 17 pengurus, 10 peserta, 10 orang senior, dan 1 guru pembina. Adapun lima tersangka siswa kelas XI SMA 3, DW, TM, AM, KR, dan PU, merupakan pengurus Sabhawana. Pada awalnya, menurut Arist, acara berjalan lancar. Hingga Arfiand mengeluh kelelahan pada hari ketujuh. (Baca: Tersangka Ospek Sabhawana SMA 3 Sakit Epilepsi)

Arist mengatakan ada alumni yang tidak senang melihat peserta yang lemah. "Arfiand diam saja dan tetap ingin pulang," kata Arist. Alumni geram melihat sikap Arfiand. Mereka kemudian memberikan pilihan kepada Arfiand. "Mau jaket merah atau pulang?" kata Arist menirukan ucapan alumni SMAN 3. Arfiand bergeming. (Baca: Ospek SMA 3, Tersangka Dihibur Buku Raditya Dika)

Lantaran meminta pulang, Arfiand dibawa oleh dua alumni ke suatu tempat. Di situ, Arfiand dipukuli. "Mereka (alumni) berumur 25 tahun ke atas," kata Arist. Akibat pemukulan itu, Arfiand mengalami luka dalam di perut. Peristiwa penganiayaan itu, menurut Arist, diketahui oleh seorang saksi yang merupakan peserta. (Baca: Ahok: Masa Guru SMA 3 Tak Tahu Muridnya Sok Jagoan)

Dari lima tersangka tadi, TM adalah yang pertama mengetahui pemukulan terhadap Arfiand. Dia membopong Arfiand ke dalam tenda. Di situ, empat tersangka lainnya mencoba menolong Arfiand yang mengalami luka-luka dan lebam pada sekujur tubuhnya. Saat pemukulan ini terjadi, guru pembina yang harusnya mengawasi kegiatan sudah pulang pada hari keenam.

ANDI RUSLI

Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS

Berita terpopuler lainnya:
Lurah Susan 'Mengurung Diri' Sampai 9 Juli
Prabowo 'Nyerah' di Daerah-daerah Ini
Dihalangi Mencoblos, Ratusan TKI Hongkong Marah

Berita terkait

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

8 jam lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

1 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

Polisi membebaskan pria berinisial FH, seorang korban begal yang sempat dijadikan tersangka karena membunuh pelaku begal berinisial E.

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

2 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

Polisi menghentikan proses penyidikan kasus pembunuhan pelaku begal di Jambi dan membebaskan korban pembegalan.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

2 hari lalu

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang akan menjerat tersangka pembunuhan itu dengan pasal penganiayaan dengan mengakibatkan kematian.

Baca Selengkapnya

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

3 hari lalu

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan kembali melelang mobil Rubicon milik terpidana perkara penganiayaan, Mario Dandy Satrio

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

3 hari lalu

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan peristiwa meninggalnya Rio, salah satu mahasiswa di STIP menjadi evaluasi bersama bagi Kemenhub.

Baca Selengkapnya

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

5 hari lalu

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

8 hari lalu

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

Polisi melibatkan ahli bahasa untuk mengungkap kode-kode khusus yang diucapkan taruna STIP Kemenhub saat menganiaya adik tingkat hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

8 hari lalu

Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

Menhub Budi Karya Sumadi membebastugaskan direktur dan beberapa pejabat di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Jakarta.

Baca Selengkapnya