Anggota DPRD Siap Kembalikan Dana Umrah

Reporter

Editor

Selasa, 5 April 2005 18:35 WIB

TEMPO Interaktif, Tangerang: Sejumlah mantan anggota DPRD Kabupaten Tangerang periode 1999-2004 menyatakan siap mengembalikan dana umrah yang diambil dari APBD, yang dinilai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai bentuk penyimpangan. Dikabarkan, hingga saat ini sedikitnya telah ada sepuluh orang yang siap mengembalikan uang tersebut. "Jika memang dianggap menyimpang dari aturan dan diminta dikembalikan, saya siap untuk itu. Semua anggota dewan yang menerima, saya kira juga harus melakukan hal yang sama," ujar mantan Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Dadang Kartasasmita, kepada Tempo, Selasa (5/4).Menurut Dadang, tidak ada masalah jika mereka harus mengembalikan uang yang mereka gunakan untuk umroh ke kas daerah. Namun, Dadang mempertanyakan sikap adil BPK yang hanya menyoroti penggunaan uang untuk kalangan DPRD. "Kenapa BPK tidak menyoroti uang untuk pegawai negeri sipil yang juga dibiayai APBD untuk hal serupa. Kenapa sih ya DPRD melulu yang disorot," kata Ketua Panitia Anggaran Legislatif (PAL) DPRD Banten ini.Hal senada juga di sampaikan Anugerah, anggota DPRD dari FPKS. Menurutnya, jika memang demikian aturan dari BPK, pihaknya akan segera mengembalikan uang tersebut. "Lebih baik pulangin aja uangnya. Daripada nanti urusannya jadi runyam," katanya, seraya mengaku ketika itu sesuai amanat partai (saat itu, Partai Keadilan), dirinya menolak menerima uang tersebut.Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Arif Wahyudi sepakat agar para anggota dewan yang menerima uang umrah itu untuk mengembalikannya ke kas daerah. Kata Arif, dirinya pun mendengar kalau Bupati Ismet Iskandar telah meminta kepada para anggota dewan yang menerima uang umrah itu untuk mengembalikannya.Seperti diwartakan sebelumnya, Badan Pemeriksa Keuangan menemukan sekitar 14 penyimpangan realisasi belanja daerah Kabupaten Tangerang tahun anggaran 2003 dan 2004, yang besarnya mencapai Rp 24,6 miliar, yang terdiri atas Rp 19,5 miliar untuk tahun anggaran 2003 dan Rp 5,2 miliar untuk anggaran 2004.Salah satu temuan BPK yang paling menyentak anggota DPRD adalah adanya penyimpangan alokasi anggaran Belanja Bantuan Penyelenggaraan Kegiatan Pemerintah Kabupaten Tangerang yang digunakan untuk bantuan 45 anggota DPRD Kabupaten Tangerang sekitar Rp 1,9 miliar atau Rp 37,5 juta untuk masing-masing anggota dewan. Dari pos anggaran yang sama, Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) membiayai umrah untuk 17 anggota DPRD, masing-masing Rp 332,5 juta.Joniansyah

Berita terkait

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

2 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

30 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

33 hari lalu

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

37 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

37 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

37 hari lalu

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

Pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dilakukan besar-besaran dan berkejaran dengan waktu,

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

37 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

37 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

Kementerian PUPR mengaku was-was dengan audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) soal pembangungan Ibu Kota Nusantara atau IKN.

Baca Selengkapnya

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

37 hari lalu

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

Direktur Bina Penataan Bangunan, PUPR, mengatakan pembangunan IKN dilakukan secara gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

38 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya