Kasus JIS, Ibu Korban Yakin Tersangka Bertambah  

Reporter

Kamis, 17 Juli 2014 03:58 WIB

Aksi William James Vahey di JIS tak pernah terungkap. Namun, pada 2014, aksi William terungkap lebar ketika pembantunya mencuri flash disk William berisi kegiatan pedofilnya dari tahun 2008. Saat itu William bekerja di American Nicaragua School. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Polda Metro Jaya telah menahan dua guru Jakarta International School dalam kasus kekerasan seksual. Namun, T, ibu korban berinisial AK, mengatakan pelaku kekerasan seksual itu lebih dari dua guru. "Pasti akan bertambah tersangkanya," kata T saat dihubungi Tempo pada Rabu, 16 Juli 2014. (Baca juga: Kasus JIS, Polisi Bidik Guru Lain)

T enggan menyebutkan jumlah guru yang terlibat, seperti yang dikatakan oleh anaknya. Ia hanya menegaskan bahwa guru yang diduga terlibat sodomi terhadap anaknya lebih dari dua orang guru. T mengaku takut untuk menyebutkan keterangan mengenai guru lainnya yang diduga terlibat. Sebab, menurut dia, JIS sudah seperti sindikat.

Saat menyebutkan keterlibatan guru, AK menggambar bangunan berbentuk seperti gedung sekolah. Lalu, AK mengatakan, "Security tell to the boss." Melalui pendampingan psikolog, akhirnya muncul dugaan keterlibatan guru. "Anak saya bilang, 'Security tell to the boss.' Tapi enam tersangka cleaning services tidak mengaku ada bosnya," ujarnya.

Meski saat ini baru dua guru yang ditahan, T mengaku cukup senang polisi berhasil memenjarakan mereka. Sebelumnya, T pesimistis polisi berani menangkap pelaku yang merupakan guru dan warga negara asing. Sebab, sekolah berlabel internasional itu didirikan oleh Amerika Serikat, Australia, dan Inggris. (Baca juga: Dua Guru JIS Berkeras Tak Bersalah dan AS, Inggris, dan Australia Protes Guru JIS Ditahan)

Dalam kesempatan berbeda, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan hal serupa. Menurut dia, penyidikan akan terus berkembang sehingga jumlah tersangka masih bisa bertambah. "Penambahan tersangka tidak ada di luar guru-guru yang ditunda deportasinya," tutur Rikwanto pada Selasa, 15 Juli 2014. (Baca: Kasus JIS, 'Magic Stone' Diduga Narkoba Baru)

APRILIANI GITA FITRIA


Berita Lainnya:
Jokowi Bilang Nol Suara di Sampang Tak Masuk Akal
Panglima TNI Tabrak Tameng Prajurit
Dalam Dua Pekan, Rp 800 Miliar Uang Ditukarkan
Tri Karya Usulkan Tiga Nama Pengganti Ical

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

33 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

36 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

38 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

39 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

41 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

52 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

57 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

58 hari lalu

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

58 hari lalu

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

59 hari lalu

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya