TEMPO Interaktif, Jakarta:Dukungan terhadap Badrul Kamal, bekas walikota lama yang maju lagi menjadi calon Walikota Depok, rontok di tengah jalan. Koalisi kebersamaan yang semula diproklamirkan beberapa partai pecah kongsi.Partai Demokrat menarik dukungannya setelah Badrul tak menggandeng wakil dari partai Demokrat. Begitu juga Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Dua partai lain Partai Damai sejahtera dan Partai Persatuan Pembangunan juga cabut dar Koalisi Kebersamaan yang sebelumnya terbentuk untuk mengusung Badrul Kamal sebagai walikota Depok periode 2005-2010. Menurut Juru bicara Badrul Kamal, Muhammad Hasan, timnya menerima surat yang ditandatangani tiga pimpinan cabang partai itu pada Senin (11/4) sore. "Mereka tidak mencantumkan alasan menarik diri,"kata Hasan di Depok, Selasa (12/4). Pihak Badrul Kamal mengaku kaget tapi mereka tetap akan menjalankan proses verifikasi calon wakil walikota sesuai komitmen awal. "Ada 12 orang termasuk calon dari PDIP, Sutadi Dipowongso. Dua, tiga hari lagi, akan kami seleksi menjadi tiga nama,"kata Hasan. Pihak Badrul, menurut Hasan, tidak akan mengambil langkah hukum walau perjanjian membentuk koalisi ditandatangani di atas materai. "Biar masyarakat yang menilai. Kami tetap optimis karena pilkada adalah suara rakyat bukan suara partai,"ujarnya. Tinggal Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa yang masih bersama Badrul.Calon kuat lain, usulan dari Partai Keadilan Sejahtera, Nurmahmudi Ismail diduga akan semakin kuat didukugn masyarakat Depok. Begitu juga majunya Gusti Randa dan Wanda Hamidah dari Partai Amanat Nasional, diduga akan menguburkan cita-cita Badul kamal berkuasa lagi di Depok.Suliyanti