Pendatang Tinggal di Pinggir Rel, Ahok: Diusir  

Reporter

Jumat, 25 Juli 2014 11:40 WIB

Aktifitas warga dipemukiman pinggir rel kereta api (KA) kawasan Pasar Gaplok, Senen, Jakarta (21/03). Meski telah ditertibkan berkali-kali oleh petugas, sebagian besar warga nekat kembali menetap di area terlarang karena alasan ekonomi. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengimbau warga Ibu Kota yang kembali dari mudik turut mengingatkan kerabatnya yang baru datang ke Jakarta agar tak tinggal di pinggiran rel dan sungai. Sebab, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengusir warga yang masih kedapatan tinggal di permukiman kumuh.

"Kami akan usir mereka yang tinggal di pinggir sungai," kata Basuki di Taman Silang Barat Monumen Nasional saat melepas rombongan mudik, Jumat, 25 Juli 2014. (Baca juga : Ahok Tak Gelar Operasi Yustisi Usai Lebaran. )

Ahok, begitu ia disapa, tak melarang warga pendatang untuk turut mencari nafkah. Alasannya, menurut dia, warga pendatang biasanya langsung terserap sebagai sebagai pekerja pabrik, sopir, maupun asisten rumah tangga dan tak menimbulkan beban bagi pemerintah. Para pekerja ini akan mampu mencarikan tempat tinggal yang layak bagi dirinya.

Ahok tak mengkhawatirkan mereka yang tak terserap lapangan pekerjaan. Alasannya, pendatang yang tak memiliki pekerjaan dan tetap menumpang di rumah kerabat akan dipulangkan dengan sendirinya oleh kerabatnya itu.

Sedangkan bagi pendatang yang berkukuh tinggal di Jakarta meski tak memiliki pekerjaan tetap, mantan Bupati Belitung Timur itu memastikan bahwa mereka tak akan berkesempatan menempati lahan-lahan ilegal. Ahok berujar telah bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia dan perusahaan-perusahaan swasta untuk membersihkan daerah pinggiran rel.

Dengan begitu, Ahok mengatakan tak akan lagi ada permukiman kumuh yang dapat disewa dengan harga Rp 5.000-10 ribu per harinya. "Kalau sudah begitu, mereka tak akan punya tempat tinggal," kata dia.

Ihwal kemungkinan pendatang yang justru menjadi penyandang masalah kesejahteraan sosial, Ahok menjamin akan memulangkan mereka dengan menandatangani surat perjanjian agar tak kembali ke Ibu Kota. Sebab, menurut dia, kebanyakan pengemis tak meminta uang untuk makan, tapi untuk membangun rumah di daerah asalnya. "Kalau masih kembali, kami laporkan ke Kepolisian atas tuduhan penipuan terhadap Pemprov," ujar Ahok.

LINDA HAIRANI

Baca juga:
Jokowi Diingatkan Waspadai Manuver Politik DPRD
Akhir Jabatan Jokowi, PNS Berebut Foto Bareng
PKS Mengaku Setia Dampingi Prabowo
Kriteria Menteri Jokowi-Kalla


Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

17 jam lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

2 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

32 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

32 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

46 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

49 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

50 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

51 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

55 hari lalu

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

14 Februari 2024

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.

Baca Selengkapnya