TEMPO.CO, Jakarta - Tawuran pelajar kembali memakan korban. Deni Ismarudi, siswa kelas II Sekolah Menengah Kejuruan Malaka, Duren Sawit, Jakarta Timur, tewas saat terlibat tawuran pelajar dari sekolahnya dengan pelajar SMK Budi Murni, Cakung, Selasa sore, 19 Agustus 2014.
Deni tewas setelah tertabrak kereta rel listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek di perlintasan Buaran, lokasi tawuran. Saat itu, Deni dan puluhan rekannya baru saja menyerang gedung sekolah lawannya dengan cara melempari dengan batu dan kayu.
Mereka kemudian lari ke arah perlintasan kereta dan kembali terlibat tawuran di sana. "Korban (Deni) tak melihat adanya kereta dan langsung tertabrak hingga tewas," kata Kepala Kepolisian Sektor Duren Sawit, Komisaris Imran Gultom, Selasa malam, 19 Agustus 2014.
Jenazah Deni sempat dibawa ke Rumah Sakit Islam Pondok Kopi sebelum dibawa ke rumah duka di Kranji, Bekasi. Sebanyak lima pelajar dari SMK Malaka sudah menjalani pemeriksaan di Markas Polsek Duren Sawit dalam kasus ini. "Mereka diperiksa sebagai saksi. Kasus perusakannya (gedung sekolah) ditangani Polsek Cakung," ujar Imran.
Polisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta
4 September 2018
Polisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta
Polisi melihat adanya pergeseran pola tawuran pelajar yang terjadi di DKI Jakarta. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Stefanus Tamuntuan mengatakan tawuran saat ini banyak terjadi pada malam dan dini hari, dari yang biasanya siang atau sore selepas pulang sekolah