TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta PT Jakarta Monorail untuk memperbaiki basic design dan detailed enginering design (DED) proyek kereta satu rel tersebut. Menurut dia, masih ada beberapa kelemahan dalam desain proyek tersebut.
"Khususnya stasiun yang melayang, (saya) masih belum sreg," kata Jokowi di Balai Kota setelah bertemu dengan PT Jakarta Monorail, Rabu, 20 Agustus 2014. Dia mengatakan PT Jakarta Monorail belum merinci dan menggambarkan teknis desain proyek monorel.
Salah satunya ihwal tiang-tiang penyangga stasiun. Jokowi dapat memahami solusi keterbatasan lahan di Ibu Kota adalah pembuatan stasiun layang. (Baca: Ahok ancam Putuskan Kerjasama Monorel)
Namun Jokowi menyebutkan PT Jakarta Monorail belum bisa memberikan gambaran jelas tentang penyangga stasiun tersebut. "Posisi tiangnya bagaimana, tebal, tinggi, serta berapa banyak jumlahnya," kata presiden terpilih ini.
Konsekuensinya, perubahan desain yang diminta Jokowi ini dibarengi perhitungan keuangan yang mesti disesuaikan. Dia meminta PT Jakarta Monorail kembali menghitung biaya proyek. (Baca:2 Penyebab Proyek Monorel Tersendat)
Jokowi mengimbuhkan, saat ini kebutuhan moda transportasi di Ibu Kota sudah semakin mendesak. Untuk itu, dia berharap monorel bisa menjadi salah satu solusi. "Tapi saya minta konsepnya matang terlebih dahulu," katanya.
SYAILENDRA
Berita Terpopuler
Baru Lima Persen Uang NKRI Beredar di Jawa Timur
R.J. Lino: Dirut BUMN Harus Berani Melawan
Citilink Tambah Frekuensi Penerbangan
Kenaikan Bunga The Fed Bebani Pemerintahan Jokowi
Bangun Pabrik Komponen, Samsung Setor US$ 20 Juta
Berita terkait
PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik
4 jam lalu
PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya
5 jam lalu
Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.
Baca SelengkapnyaHasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi
6 jam lalu
Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.
Baca SelengkapnyaMarak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu
18 jam lalu
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.
Baca SelengkapnyaAkhir Politik Jokowi di PDIP
23 jam lalu
Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.
Baca SelengkapnyaMenteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara
1 hari lalu
Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.
Baca SelengkapnyaKaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024
1 hari lalu
Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.
Baca Selengkapnya1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata
1 hari lalu
Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.
Baca SelengkapnyaJokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya
1 hari lalu
Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.
Baca SelengkapnyaTerkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram
1 hari lalu
Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.
Baca Selengkapnya