Bogor Berpotensi Hujan Ekstrem Tiga Hari Ke Depan

Reporter

Selasa, 26 Agustus 2014 15:50 WIB

Hujan yang terus mengguyur kawasan hulu Sungai Ciliwung mengakibatkan status ketinggian air di pintu air Katulampa, Bogor, Jawa Barat, meningkat menjadi Siaga II (17/1). Air pintu air Katulampa berada di ketinggian 160 sentimeter. Jika air terus meningkat hingga melebihi 200 cm, maka statusnya akan berubah menjadi Siaga I. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Bogor - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Dramaga mencatat hujan deras yang terjadi di wilayah Kota Bogor dan sekitarnya, Senin, 25 Agustus 2014, sudah masuk dalam kategori hujan ekstrem yang terjadi di siklus iklim kemarau.

"Jika berdasarkan siklus hingga akhir September ini masih masuk musim kemarau, tetapi kondisi saat ini boleh dikatakan sebagai musim kemarau basah," kata Kepala Stasiun Klimatologi Dramaga Dedi Sucahyono, Selasa, 26 Agustus 2014.

Meski memasuki musim kemarau, berdasarkan pantauan satelit citra milik BMKG diprediksi masih tetap terpantau pertumbuhan awan yang terus tinggi dan mengandung titik-titik hujan. "Kondisi seperti ini mengakibatkan hujan lokal," kata dia. (Baca: Jakarta dan Bogor Hujan Lebat hingga Akhir Agustus)

Dedi mengatakan kemarau basah ini, disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya suhu di perairan Indonesia bagian Barat Sumatera, dan Selat Jawa yang masih hangat. Ini berdampak pada tingginya uap air yang memicu hujan.

"Makanya untuk saat ini pada pagi hingga siang kondisi cuaca di wilayah Bogor dan sekitarnya akan panas terik, memasuki siang hingga sore hari cuaca mulai mendung, dan pada sore hingga malam hari maka akan terjadi hujan yang cukup ekstrem," kata dia.

Hal tersebut disebabkan angin musiman dari Australia yang cukup lemah, sehingga tidak mampu untuk mendorong kumpulan awan dengan baik. Hujan di musim kemarau terjadi karena adanya daerah pusaran angin, bertekanan rendah di Samudra Indonesia hingga Jawa bagian barat.

"Kondisi ini sangat berpotensi untuk peningkatan pertumbuhan awan-awan yang mengandung titik-titik embun dan jika bergabung terus maka menimbulkan hujan yang cukup deras," kata dia. (Baca: Bogor Hujan Semalam, Pagi-Siang Sawangan Tergenang)

Hasil pengukuran curah hujan di beberapa titik di Kota Bogor menunjukkan kondisi hujan ekstrem. Di Cimanggu tercatat curah hujan mencapai 203 mm. Kebun Raya Bogor, curah hujan mencapai 133 mm, Katulampa 57 mm, Gadog 59 mm, Atang Sanjaya 76 mm.

"Berdasarkan perkiraan dalam kurun dua hingga tiga hari ke depan hujan tinggi, masih berpotensi turun di Kota Bogor, sedangkan Jakarta, Depok, Tangerang, potensi hujan ringan tetap akan terjadi, dengan kisaran suhu 24-33 derajat Celsius dan kelembapan mencapai 53-92 persen," kata dia. (Baca: Bogor Hujan, Kampung Pulo Terendam Lagi)

M. SIDIK PERMANA

Terpopuler:

Pencalonan Tifatul, PKS: Yang Penting Masuk Surga
Belum Bekerja, DPRD Jakarta Hamburkan Rp 2,1 Miliar
Cara Angga Keluar dari Penyiksaan Ayahnya
Gara-gara Sampul Buku, Angga Dihajar Ayah

Berita terkait

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

5 jam lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

7 jam lalu

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

BMKG meminta masyarakat Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung dan Garut dan mewaspadai potensi bencana susul usai gempa bumi magnitudo 6.2.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2.5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

8 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2.5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 28 - 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

11 jam lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

19 jam lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

19 jam lalu

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

Sejak 2023 seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia jalur atau seleksi mandiri dipermudah dengan menggunakan nilai UTBK saja.

Baca Selengkapnya

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

20 jam lalu

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

Ada tujuh kali gempa tektonik jauh yang terekam dengan amplitudo 4-26 mm, S-P 12-60 detik, dan lama gempa 29-533 detik.

Baca Selengkapnya

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

21 jam lalu

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

Gempa bermagnitudo 6,2 di Laut Selatan Jawa Barat tidak hanya terasa kencang dan lama getarannya.

Baca Selengkapnya

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

1 hari lalu

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

Masyarakat Kabupaten Garut, Jawa Barat, dikagetkan dengan gempa bumi yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024, sekitar pukul 23.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

1 hari lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya