Sekolah Ditutup, Orang Tua Murid JIS ke Komnas HAM  

Reporter

Senin, 1 September 2014 15:03 WIB

Sekolah Jakarta International School (JIS), Jakarta Selatan. ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 12 orang tua murid Jakarta International School (JIS) mendatangi kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Senin, 1 September 2014. Kedatangan mereka bertujuan mengadukan penutupan sekolah itu. "Anak kami tidak bisa bersekolah sejak pertengahan Agustus lalu," kata Intim Solachma, perwakilan orang tua murid, di kantor Komnas HAM. "Kami bingung kenapa sekolah ditutup tanpa alasan jelas."

Sekolah Taman Kanak-kanak JIS pada 22 April 2014 lalu resmi ditutup Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan setelah Yayasan Jakarta International School tidak dapat menunjukkan surat izin. Yayasan ini diketahui hanya memiliki izin mengadakan pendidikan tingkat SD hingga SMA. (Baca: Dua Guru JIS Jadi Tersangka)

Penutupan sekolah ini dilakukan setelah terkuaknya kasus kekerasan seksual terhadap salah satu murid TK di sana pada Maret lalu. Waktu itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan TK JIS harus ditutup pada tahun ajaran baru 2014/2015. Artinya, JIS tidak boleh menerima murid baru. Adapun para siswa lama di TK itu tetap bisa bersekolah hingga menyelesaikan tahun ajaran 2013/2014.

Intim menyayangkan penutupan TK sekolah itu ternyata berdampak pada murid-murid lama. "Sebelum Agustus pun, anak-anak kami sering diliburkan tanpa alasan jelas," katanya. Lalu, setelah libur panjang pada Juli-Agustus, seharusnya para murid kembali bersekolah pada 14 Agustus. "Tapi kami diberi tahu sekolah tidak ada kegiatan belajar-mengajar." Dia menyatakan, meski sekolah tengah menghadapi berbagai kasus, tidak seharusnya para murid menjadi korban. (Baca:Kasus JIS, Polisi Bidik Guru Lain)

Akibat ketidakjelasan status sekolah, Intim menuturkan, para murid TK JIS terpaksa menganggur. "Mau pindah ke TK lain pun sulit karena anak-anak sudah nyaman sekolah di sana," ujarnya. "Beberapa anak bahkan mulai menunjukkan sikap emosional karena tidak punya kegiatan lain." Orang tua pun, kata dia, bingung menjelaskan kepada anak-anak mereka alasan ditutupnya sekolah.

Komisioner Komnas HAM Nur Kholis seusai menerima laporan para orang tua murid itu mengatakan akan melakukan klarifikasi. "Kalau benar sekolah menutup TK tanpa alasan jelas, ini bisa jadi pelanggaran terhadap hak dasar anak, yakni hak untuk mendapatkan pendidikan," katanya. Pihaknya, kata dia, akan mendatangi pihak sekolah dan meminta keterangan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. "Kami akan dalami kasus ini, terlepas dari kasus pidana yang ada di sana."

PRAGA UTAMA

Baca juga:
43 Perusahaan Sepakat Renegosiasi Kontrak Tambang
24 Orang Daftar Calon Pemimpin KPK, Dua Perempuan
Cara Bayar Denda Parkir Liar ke Bank DKI
Milisi Libya Geruduk Kedutaan AS di Tripoli

Berita terkait

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

30 hari lalu

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.

Baca Selengkapnya

Komnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah

29 Desember 2023

Komnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah

Kasus kekerasan terhadap anak terbanyak tahun ini adalah kekerasan seksual

Baca Selengkapnya

Viral Kasus KDRT Dialami Dokter Qory, Begini Ancaman Hukuman Bagi Pelaku KDRT

18 November 2023

Viral Kasus KDRT Dialami Dokter Qory, Begini Ancaman Hukuman Bagi Pelaku KDRT

Belakangan ramai di media sosial kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami dokter Qory. Apa hukuman bagi pelaku KDRT?

Baca Selengkapnya

Deddy Mizwar dan Nenek Ariel Tatum Pemeran Film Arie Hanggara, Kisah Tragis Bocah 7 Tahun

10 November 2023

Deddy Mizwar dan Nenek Ariel Tatum Pemeran Film Arie Hanggara, Kisah Tragis Bocah 7 Tahun

Kematian anak berusia 7 tahun karena disiksa orang tuanya diangkat ke layar lebar. Film Arie Hanggara dibintangi Deddy Mizwar dan nenek Ariel Tatum.

Baca Selengkapnya

Dokter di Makassar Jadi Tersangka Usai Aniaya Balita, Berikut Pasal-Pasal Kekerasan Terhadap Anak

4 Agustus 2023

Dokter di Makassar Jadi Tersangka Usai Aniaya Balita, Berikut Pasal-Pasal Kekerasan Terhadap Anak

Seorang dokter di Makassar ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap anak. Pahami pasal-pasal kekerasan terhadap anak.

Baca Selengkapnya

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Dapat Pendampingan Psikologi dan Hukum

7 Februari 2023

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Dapat Pendampingan Psikologi dan Hukum

Pemerintah Kota Depok akan memberikan pendampingan psikologis dan hukum karena anak yang disiram air panas oleh ibunya sendiri itu trauma.

Baca Selengkapnya

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Alami Luka Bakar Grade 2

7 Februari 2023

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Alami Luka Bakar Grade 2

Peristiwa KDRT yang dialaminya itu diduga membuat korban, warga Cipayung Depok, trauma.

Baca Selengkapnya

Berikut Langkah Hukum yang Dapat Ditempuh saat Anak Menjadi Korban Bullying

20 November 2022

Berikut Langkah Hukum yang Dapat Ditempuh saat Anak Menjadi Korban Bullying

Saat anak menjadi korban bullying, orang tua dapat melaporkan pelaku ke Komnas HAM dan polisi dengan membawa bukti dari peristiwa tersebut.

Baca Selengkapnya

Kekerasan terhadap Anak Marak, Perhimpunan Perempuan: Seharusnya Aman dan Nyaman

8 Agustus 2022

Kekerasan terhadap Anak Marak, Perhimpunan Perempuan: Seharusnya Aman dan Nyaman

Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) mengedukasi warga DKI Jakarta untuk mencegah kekerasan terhadap anak dengan segala bentuknya.

Baca Selengkapnya

Tangerang dan Depok Raih Predikat Kota Layak Anak Kategori Nindya

24 Juli 2022

Tangerang dan Depok Raih Predikat Kota Layak Anak Kategori Nindya

Ada beberapa poin penting yang menyebabkan Kota Tangerang meraih predikat Kota Layak Anak 2022.

Baca Selengkapnya