FPI Demo Ahok, Polisi Terkena Samurai  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 3 Oktober 2014 18:39 WIB

Petugas kepolisian menunjukan barang bukti sebuah samurai yang merupakan milik anggota Front Pembela Islam (FPI) saat melakukan aksi unjuk rasa di depan Balaikota DKI Jakarta, 3 Oktober 2014. Mereka menuntut Ahok untuk mundur menjadi Gubenur. TEMPO/Dasril Roszandi.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan seorang polisi terluka terkena sabetan senjata tajam pada saat demo Front Pembela Islam di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta. Mereka berunjuk rasa untuk menolak Basuki Tjahja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Brigadir Wanda Brianzabata, anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum luka pada tangan kanan dan kiri akibat sabetan samurai," ujar Rokwanto di Polda Metro Jaya, Jumat, 3 Oktober 2014. Selain itu, ada 12 polisi yang dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan Gatot Subroto. (Baca juga: Polisi: Demonstran Anti-Ahok Sengaja Bikin Rusuh)

Sebelumnya, FPI meminta izin kepada Polda Metro Jaya untuk melakukan aksi dengan mengerahkan seribu orang di Balai Kota DKI Jakarta. Namun, Rikwanto mengatakan pengunjuk rasa malah menuju kantor DPRD Jakarta. (Baca: LBH Jakarta: Unjuk Rasa FPI Melanggar Hukum)

Rikwanto menjelaskan setelah berorasi selama lima menit di depan gedung DPRD, para demonstran tersebut langsung melempari aparat secara membabi buta dengan batu yang tidak jelas dari mana asalnya. "Batu tersebut tidak ada di tempat kejadian perkara, ada indikasi kesengajaan untuk membawa batu tersebut di mobil komando mereka," ucap dia. Selain itu ditemukan juga kotoran kerbau dan pedang pada aksi tersebut. (Baca: FPI Tolak Ahok, Polisi Dilempari Kotoran Kerbau)

Polisi menangkap 20 orang yang diduga melakukan provokasi pada kejadian tersebut. Beberapa dari mereka diketahui berasal dari luar Jakarta. Mereka di antaranya, AC dari Ciparay, Bandung; DD dari Mangunjaya, Bandung; MK, Tasikmalaya; dan AF dari Majalengka, Cirebon. (Baca: Blak-blakan Erwin Arnada tentang Satu Ormas Islam)

Menurut Rikwanto, ada dugaan kesengajaan pengerahan massa dari luar Jakarta untuk melakukan tindakan anarkis. Para pengunjuk rasa yang disinyalir sebagai provokator itu bakal dijerat dengan Pasal 170 KUHP yang mengatur tentang kekerasan terhadap orang atau barang di muka umum.

HERMAWAN SETYANTO

Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD

Berita terpopuler lainnya:
Tim Transisi Jokowi: Peluang Koalisi Tertutup
Anulir UU Pilkada, SBY Teken Perpu
Chairul Tanjung: Tak Ada Anggaran untuk Lapindo
Dahlan Iskan Pernah Diancam Anaknya

Berita terkait

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

2 jam lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

2 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

2 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

3 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

4 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

9 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

10 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

10 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

10 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya