TEMPO.CO, Jakarta - Seorang sopir truk asal Lampung, Adi Wiyanto alias Yanto, ditangkap karena kedapatan membawa dua pucuk senjata api. Kepada polisi, Yanto mengaku senjata itu milik Rico alias Bambang. "Jadi tersangka hanya menjadi kurir senjata yang dititipkan Rico," kata Kepala Unit Kriminal Umum Polres Jakarta Timur Ajun Komisaris Bambang, Jumat, 17 Oktober 2014.
Bambang mengatakan diduga orang bernama Rico adalah anggota geng Lampung yang selama ini mendalangi pencurian dengan kekerasan di wilayah Jakarta Timur. Polisi juga menduga Rico pernah terlibat baku tembak antargeng motor di Pasar Rebo pada Juli 2014. "Kami masih mengejar Rico," kata Bambang.
Saat ditemui di kantor polisi, Adi mengatakan, dia biasa membawa sayuran dan buah-buahan dari lampung ke Pasar Induk Kramat Jati. Pada 13 Oktober lalu di mendapat muatan semangka. Sebelum bertolak ke Jakarta, dia dihubungi oleh Rico. Lelaki itu menitipkan dua senjata api yang akan diambil pemiliknya setelah Adi sampai di Jakarta. "Saya dibayar Rp 500 ribu untuk mengirimkan senjata," kata Adi.
Sebelum Adi tiba di Jakarta, polisi sudah lebih dulu mendapat informasi tentang dua senjata api yang dibawa Adi. "Kami telah membuntuti dari tol Kebon Jeruk sampai tol Bekasi Timur," kata Bambang.
Saat Adi mengisi bahan bakar di pompa bensin Jalan Hasanudin, Bekasi, polisi mendekat dan menangkap lelaki 37 tahun itu tanpa perlawanan. Dua puncuk senjata api itu berada dalam tas hitam yang disembunyikan di balik jok. Satu senjata api adalah jenis rakitan dan satu lagi senjata organik dengan nomor seri 005212.
PAMELA SARNIA
Berita lain:
Jokowi Ngerjain Ahok di Depan Ketua RT-RW Se-Jakarta
Jokowi Jadi Presiden, Ahok Ajukan Satu Permintaan
Pelantikan Jokowi, 30 Truk Relawan Subang Datang
Berita terkait
Rusia Dituding Dapat Senjata Selundupan dari Iran untuk Perang Ukraina
12 April 2022
Iran disebut memberikan senjata selundupan ke Rusia yang digunakan dalam perang melawan Ukraina. Apa saja?
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus Kutuk Orang yang Jual Senjata ke Teroris
11 Maret 2021
Paus Fransiskus mengutuk produsen senjata dan penyelundup yang menjual senjata kepada teroris
Baca SelengkapnyaAS Bekukan Aset Pengusaha Tambang Dukung Garda Revolusi Iran
2 Mei 2020
AS membekukan semua aset Amir Dianat atau perusahaannya, Taif Mining Service karena bantu Garda Revolusi Iran menyelundupkaan senjata ke luar negeri,.
Baca SelengkapnyaPolisi Lacak Dugaan Penyelundupan Senjata dan Amunisi ke Papua
13 Januari 2020
Menurut Irjen Paulus, penyelundupan senjata api dan amunisi kepada kelompok bersenjata Papua menjadi pekerjaan besar dan berat yang harus ditangani.
Baca SelengkapnyaIni Cara Staf Konsulat Prancis Selundupkan Senjata ke Tepi Barat
20 Maret 2018
Staf Kedutaan Prancis ditangkap pihak berwenang Israel setelah dituduh menyelundupkan belasan senjata dari Jalur Gaza ke Tepi Barat, Palestina.
Baca SelengkapnyaIsrael Tahan Warga Prancis, Selundupkan Senjata untuk Palestina
19 Maret 2018
Israel menahan seorang warga negara Prancis yang juga staf konsulat di Yerusalem pada Senin, 19 Maret 2018. Prancis siap kerja sama dengan Israel.
Baca SelengkapnyaJual Senjata ke Paspampres, Tentara AS Dihukum 18 Bulan
27 Agustus 2017
Audi N. Sumilat,tentara Amerika Serikat berdarah Kawanua dihukum 18 bulan penjara karena memasok senjata ilegal untuk oknum Paspampres Indonesia
Baca SelengkapnyaPolri: FPU 8 Bersih dari Penyelundupan Senjata di Sudan
6 Maret 2017
Polri, Kedubes Sudan, dan Kementerian Luar Negeri sudah memeriksa dugaan penyelundupan senjata oleh tim FPU 8. Hasilnya tidak terbukti ada penyelundupan.
Baca SelengkapnyaMenteri Retno: Investigasi Penyelundupan di Sudan Beres Pekan Depan
13 Februari 2017
Kontak terakhir dengan pemerintah Sudan dilakukan pada 9 Februari lalu. Indonesia mengapresiasi Sudan yang melakukan investigasi secara terbuka.
Baca SelengkapnyaTak Terbukti, Kemlu Upayakan Pemulangan Polisi dari Sudan
2 Februari 2017
Kemlu mengatakan polisi Indonesia di Kontingen Formed Police Unit IX yang tertahan di Sudan dengan tuduhan menyelundupkan senjata, tidak terbukti.
Baca Selengkapnya