Sebuah alat berat membongkar villa liar di Desa Megamendung, Puncak, Bogor, (12/12). Pemkab Bogor membongkar lebih dari 52 unit villa dari target 239 villa sampai akhir tahun 2013 di kawasan Puncak Bogor. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Bogor - Wakil Bupati Bogor Nurhayanti mengatakan pemerintahannya sudah mengajukan permohonan bantuan hibah ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp 100 miliar. Dan ini akan digunakan untuk mencegah banjir di kawasan hulu, supaya banjir di Jakarta berkurang.
"Kami sudah mengajukan permohonan dana hibah Rp 100 miliar ke Provinsi DKI Jakarta, tapi saya tidak tahu berapa rincianya," katanya saat dihubungi Tempo, Kamis, 29 Oktober 2014.
Dana hibah yang diajukan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor itu akan dialokasikan untuk menata kawasan hulu, seperti Puncak, supaya banjir di Jakarta berkurang. Penataan itu, dia melanjutkan, meliputi pembuatan biopori dan bioretensi serta penanaman pohon. "Dana tersebut juga akan kami gunakan untuk normalisasi dan pengerukan 23 situ yang lokasinya berada di dua daerah aliran sungai, Ciliwung dan Cisadane," katanya. (Baca:Banjir Bukan Monopoli Ibu Kota)
Menurut Nurhayanti, 23 situ itu adalah bagian dari 83 situ di Kabupaten Bogor yang pengelolaannya sudah diberikan oleh Kementrian Pekerjaan Umum kepada Pemkab Bogor. "Penanganan midlestream ini ada di wilayah kami, dan ini merupakan tanggung jawab kita semua," katanya.
Nurhayanti mengatakan Pemprov DKI tahun ini sudah menggelontorkan bantuan Rp 4 miliar bagi Pemkab Bogor. Dana itu telah digunakan untuk pembuatan biopori dan bioretensi di kawasan Puncak.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.