Pemilik mobil menujukan struk parkir meter usai melakukan transaksi pembayaran parkir di Jalan Sabang, Jakarta, 26 September 2014. Sebanyak 11 Parking meter asal Swedia tersebut rencana nya akan di operasikan besok. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Unit Pengelola Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sunardi Sinaga mengatakan penggunaan kartu elektronik sebagai alat bayar parkir di Jalan Haji Agus Salim (Jalan Sabang), Jakarta Pusat, dimulai 12 November 2014. Segala perlengkapan teknis dan administrasi kartu elektronik sudah disiapkan. "Kami targetkan pekan kedua karena masih menyelesaikan peng-installan koneksi dengan bank," ujar Sunardi, Jumat, 7 November 2014. (Baca: Jalan Sabang Akan Jadi Percobaan Parkir Meter)
Menurut Sunardi, penerapan kartu elektronik butuh persiapan khusus. Ia harus melibatkan perusahaan ketiga sebagai integrator antaroperator alat dengan bank penyedia kartu elektronik. Untuk operator peralatan diserahkan kepada PT Mata Biru. Sedangkan bank yang menjadi mitra adalah Bank DKI, Bank BNI, Mandiri, dan BCA. (Baca juga: Mesin Parkir Meter Sudah Dipasang di Jalan Sabang)
Dihubungi secara terpisah, Direktur PT Mata Biru Wahyu Ramadan mengatakan timnya tengah menyiapkan sejumlah detektor yang bisa membaca lima kartu elektronik yaitu Flazz, E-money, Brizzi, Jakcard, dan BNI Tapcash. "Sebenarnya alat kami sudah bisa mendeteksi kartu bawaan khusus. Tapi, ini harus terhubung dengan lima rekening bank, jadi kami libatkan integrator," ujar Wahyu.
Penerapan kartu elektronik pada alat meter parkir di Indonesia agak berbeda dengan di luar negeri. Di negara lain, kartu yang terhubung hanya dari satu bank, sehingga koneksinya lebih mudah. Dengan alasan itu PT Mata Biru membutuhkan waktu untuk mengurus teknis dan administrasi kartu tersebut.
Rencananya, selang 1-2 minggu setelah penerapan kartu elektronik, Wahyu akan menutup seluruh lubang koin yang terdapat di mesin. Penutupan dilakukan supaya masyarakat serempak membudayakan cashless atau transaksi tanpa uang. "Kami evaluasi dulu sistem deteksi kartu sampai stabil, kalau sudah baru kami tutup," katanya.
