Angkutan TKI Diperas

Reporter

Editor

Minggu, 5 Juni 2005 18:49 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Para pengusaha travel atau angkutan resmi tenaga kerja Indonesia yang mengantar TKI ke daerah asal mengeluhkan banyaknya ancaman dan teror serta tindakan-tindakan anarkis dari oknum masyarakat ketika mereka mengantar TKI ke daerah asal. Tindakan semcama itu mereka dapat pasca diberlakukannya kebijakan Departemen Tenaga Kerja yang melarang jemputan keluarga sejak 15 Mei lalu.Menurut para sopir teror yang mereka diterima bukan hanya ancaman tetapi benar-benar terjadi ketika mereka mengantar TKI ke daerah Indramayu, Sukabumi, Karawang, Cianjur dan Lampung. ?Banyak sopir yang diancam dan diteror terutama jika melintas malam hari,? Ketua Forum Pengusaha Angkutan TKI Di Bandara Soekarno Hatta, Budiyamin Dengngeng, kepada Tempo, akhir pekal lalu.Menurut Budiyamin, tindakan para oknum itu tentu saja meresahkan dan mengancam keselamatan para sopir angkutan. ?Kami sudah berusaha minta perlindungan polisi, tetapi sampai kini ancaman dan teror itu masih saja terjadi,? kata Budiyamin yang juga menjabat sebagai direktur utama PT Ilung Pratama.Selain ancaman di lapangan, lanjut dia, pihaknya juga menerima ancaman berupa surat yang dikirimkan ke petugas satgas bandara. ?Kami jadi sasaran masyarakat yang mungkin merasa dirugikan,? ujarnya.Menurut Budiyamin, seorang sopir angkutannya (PT Ilung Pratama) pekan lalu dipukul saat akan mengantar sejumkah TKI di desa Siliek, Cianjur sehingga mengalami memar di bagian muka.Sedangkan kaca mobilnya dipecahkan. Hal ini juga terjadi pada mobi angkutan TKI milik perusahaan Garuda Biru yang sempat dibakar oleh sekelompok masyarakat saat melintas di daerah itu sehabis mengantar TKI.Mobil garuda biru juga sempat dicegat di desa Buncen Serang. Sang Sopir diminta untuk tandatangan agar mendukung mereka untuk bisa ikut mengantar TKI. Sedangkan di Kalianda Lampung pengemudi dan Tki diminta uang oleh oknum yang tidakdikenal.Dikatakan dia, saat ini angkutan resmi yang terdaftar sebanyak 11 perusahaan dengan jumlah kendaraan sekitar 400 buah. Sebagian besar sudah menggunakan mobil ELF tetapi masih ada sejumlah perusahaan yang masih menggunakan mobil L 300.Para sopir juga telah diseleksi oleh masing-masing pengusaha karena mereka akan mendapat sanksi yang lebih berat jika kedapatan merugikan para TKI. ?Masing-masing pengusaha sudah menseleksi sopir-sopir mereka. Persoalannya justru datang dari kelompok orang tertentu di daerah-daerah TKI itu sendiri,? ujar Budiyamin menambahkan.joniansyah

Berita terkait

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

4 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

7 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

16 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.

Baca Selengkapnya

Bandara Soekarno - Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia, Nomor 5 Kategori 70 Juta Penumpang

16 hari lalu

Bandara Soekarno - Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia, Nomor 5 Kategori 70 Juta Penumpang

Skytrax menetapkan Bandara Soekarno - Hatta peringkat 28 terbaik dunia 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

17 hari lalu

Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

Bareskrim bersama tim gabungan Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta menangkap penumpang Lion Air yang membawa sabu dan ekstasi dari Medan.

Baca Selengkapnya

Bandara Soekarno-Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia 2024, Meroket dari Posisi 43 Dunia

17 hari lalu

Bandara Soekarno-Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia 2024, Meroket dari Posisi 43 Dunia

Bandara Soekarno-Hatta naik peringkat dari posisi 43 menjadi 28 terbaik dunia 2024, tertinggi dalam sejarah

Baca Selengkapnya

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

17 hari lalu

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

17 hari lalu

Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Erupsi, Sejumlah Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manado Dibatalkan

17 hari lalu

Gunung Ruang Erupsi, Sejumlah Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manado Dibatalkan

Sejumlah penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta (CGK) tujuan Manado (MDC) Sulawesi Utara dan sebaliknya dibatalkan dampak dari Gunung Ruang Erupsi.

Baca Selengkapnya

Arus Mudik Lebaran 2024, Bandara Soekarno-Hatta Tersibuk di Asia Tenggara Mengalahkan Changi

18 hari lalu

Arus Mudik Lebaran 2024, Bandara Soekarno-Hatta Tersibuk di Asia Tenggara Mengalahkan Changi

Padatnya penumpang selama periode angkutan Lebaran 2024 menjadikan Bandara Soekarno-Hatta tersibuk di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya